Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Juru Damai Zelensky dan Putin, Apa yang Dicari?

1 Juli 2022   05:00 Diperbarui: 1 Juli 2022   05:01 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia sudah usai. Jokowi telah bertemu dengan Zelensky dan Putin. Jokowi sudah menyampaikan pesan Zelensky. Putin menjamin pasokan pangan dan pupuk. Putin juga berjanji tidak mengganggu pasokan produk Ukraina melalui jalur laut keluar negeri.

Jokowi juga menjelaskan bahwa dia bersedia menjadi juru damai dan penghubung Zelensky dan Putin. Di depan Putin, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan dalam perang Ukraina dan Rusia. Kepentingan yang disampaikan adalah kepentingan negara berkembang yang menderita akibat perang Ukraina - Rusia.

Memang, sebagaimana diprediksi sejak awal, bahwa misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia tidak akan berhasil segera dan bisa menghentikan perang. Namun krisis pangan dan energi yang terjadi akibat Perang ukraina Rusia bisa diminimalisir. Jaminan Putin akan pasokan pangan dan pupuk kepada Jokowi menjadi hasil minimal dan menjauhkan misi ini dari kegagalan total.

Jokowi juga berhasil mengambil hati Putin dengan alasan ingin meningkatkan hubungan bilateral yang akan ditindaklanjuti tim Indonesia dan Rusia. Ditengah boikot dan pengasingan Rusia dari dunia internasional, ajakan peningkatan kerja sama Indonesia Rusia dianggap sebagai menambah teman dan dianggap dukungan terhadap Rusia.

Jokowi seakan mengangkat harkat dan martabat Putin yang diasingkan menjadi akrab bagi Jokowi dan Indonesia. Inikah momen yang ditunggu dan dicari Jokowi dan Indonesia?

Jika janji dan jaminan Putin akan pasokan pangan dan pupuk terjadi dalam kenyataan, maka pangan dan pupuk dunia tidak akan mengalami krisis. Ini mengurangi penderitaan dunia, khususnya negara-negara berkembang.

Apakah Putin akan mengingat janji dan jaminannya kepada Jokowi? Apakah tidak terjadi sesuatu yang mengakibatkan Putin ingkar janji dan jaminan itu sirna? Jika demikian yang terjadi, kesalahan bukan lagi terletak di tangan Jokowi, namun Putin yang ingkar janji.

Jokowi yang menjadi sorotan dunia yang berani berangkat dan pergi ke zona perang untuk menjadi juru damai sudah dilaksanakan. Pergi aman, pulang aman dari zona perang sudah menjadi sesuatu yang luar biasa.

Jokowi mengumumkan secara terbuka jadwal kunjungannya ke Ukraina dan Rusia. Banyak pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina dalam keadaan diam dan rahasia. Seakan perjalanan itu dalam bentuk operasi diam (silent operation). Mereka takut diserang Rusia pada waktu kunjungan. Jokowi berbeda. Terbuka dan tidak terjadi apa-apa. Putin tidak mau menyerang tamu yang akan dijamunya, Jokowi.

Penerimaan Zelensky dan Putin terhadap misi perdamaian Jokowi telah menorehkan sejarah bagi Indonesia. Kita minim memainkan peran internasional selama ini. Jika perdamaian di Ukraina dan Rusia bisa tercapai dengan juru damainya Jokowi menjadi sebuah keberhasilan dunia. Namun keberhasilan menghentikan perang sepertinya masih membutuhkan waktu.

Jika mungkin, Jokowi mempertemukan Zelensky dan Putin di Bali dalam pertemuan KTT G20 bulan Nopember yang akan datang dan bisa mencapai titik perdamaian sangatlah baik. Selama kurun waktu  Juli-Nopember bisa dilakukan komunikasi yang intensif untuk mencari perdamaian tersebut.

Menjadi juru damai dengan perang seperti Perang Ukraina dan rusia ini tidak mudah. Bukan hanya kepentingan Ukraina dan Rusia yang ada dalam perang tersebut. kepentingan AS dan Nato serta Uni Eropa juga terkait. Itulah yang membuat Perang Ukraina-Rusia ini menjadi rumit, tidak sederhana dan banyak kepentingan.

Upaya dan misi perdamaian yang dilakukan Jokowi, setidaknya berhasil menerobos kebuntuan komunikasi antara Zelensky dan Putin. Komunikasi berikutnya akan menentukan keberhasilan mencapai perdamaian tersebut.

Perang tidak mungkin berhenti sendiri tanpa upaya dan komunikasi intensif. Komunikasi telah dimulai. Juru damai terus bekerja. Pertemuan G20 yang akan menghadirkan Zelensky dan Putin akan menjadi ajang pertemuan yang menentukan bagi pencarian damai antara Ukraina dan Rusia.

Harapan kita, apa yang dilakukan Jokowi sebagai juru damai antara Ukraina dan Rusia bisa berjalan terus dan berhasil. Ini membutuhkan energi dan upaya luar biasa. Jokowi harus melakukannya dengan baik, tentu dengan harapan tidak mengabaikan tugasnya sebagai Presiden RI.

Jangan karena mencari perdamaian di Ukraina dan Rusia, lupa pula mencari dan melaksanakan tugas mengelola negara dan bangsa Indonesia.

Amanat konstitusi untuk ikut menjaga ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian dunia tetap dilakukan terus dengan politik bebas dan aktif. Namun tugas memimpin negara dan bangsa Indonesia yang sedang mempersiapkan Pemilu dan Pilpres 2024 juga harus ditangani dengan baik.

Apalagi Covid-19 kembali bertingkah dan jumlah yang terpapar bertambah. Kita harapkan Jokowi segera kembali dan tiba di tanah air dengan selamat. Mencari solusi atas masalah bangsa yang sedang terjadi disini. Welcome home pak Jokowi dan Ibu Iriana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun