Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gede Pasek Meramalkan Pertarungan Cikeas vs Moeldoko di KPK

12 Maret 2021   12:26 Diperbarui: 12 Maret 2021   12:26 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gede Pasek Meramalkan Pertarungan Cikeas vs Moeldoko di KPK.

Banyak ramalan yang mengatakan bahwa pertarungan antara dua kubu Demokrat antara Cikeas dengan Moeldoko akan terjadi di PTUN dan Kemenkumham. Tapi mantan penguasa Partai Demokrat loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek memiliki ramalan lain. Dia meramalkan pertarungan Cikeas vs Moeldoko akan terjadi di KPK. Kenapa?

Gede Pasek menganggap munculnya Muhamad Nazaruddin dalam kisruh Partai Demokrat arahnya sudah jelas. Baginya, bukan tanpa alasan Moeldoko memasang sosok yang pernah disebutnya koruptor besar paling sakti itu,  sebagaimana diberitakan Sindonews. (Kamis, 11 Maret 2021).

Kubu Cikeas yang menggoreng isu Nazaruddin membagi-bagi uang di arena KLB Sibolangit telah menyeret Nazaruddin dalam kisruh partai ini. Ada pengakuan seorang ketua DPC yang ikut KLB karena dijanjikan uang seratus juta, eh ternyata cuma diberikan lima juta rupiah. Yang memberikan Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang terjerat kasus Korupsi Hambalang bersama Andi Mallarangeng dan kader demokrat lainnya.

Kenapa Moeldoko cs memasang Nazaruddin di ujung tombak membagi uang? Pertanyaan kubu Cikeas, darimana uangnya? Mereka lupa bahwa Nazaruddin sebelum menjadi pengurus Partai Demokrat, sudah mempunyai kebun sawit yang luas di Simalungun sana. Keluarga mereka termasuk tuan kebun yang memiliki lahan luas. Apalagi setelah menjadi bendahara umum Partai Demokrat. Jangan ditanya? Berapa triliun yang diambil dari uang negara dan proyek negara? Nggak percaya, bisa ditanyakan langsung ke Pak SBY.

Apakah Moeldoko tidak merasa risi disebut didampingi oleh mantan narapidana koruptor besar nan sakti? Bisa saja Moeldoko membalik pertanyaan itu ke SBY. Apakah pak SBY tidak malu menempatkan Andi Malarangeng menjadi Sekretaris Majelis Tinggi? Sebuah jabatan prestisius dan mulia di Partai Demokrat dijabat mantan narapidan korupsi Kasus Hambalang sebagai Menpora? Ini sepertinya berbalas pantun saja jadinya.

Jika penempatan Nazaruddin  dalam barisan Moeldoko dan KLB merupakan strategi memancing untuk diserang kubu Cikeas, lalu akan dilakukan serangan balik, maka ini menjadi pertarungan yang menarik.

Pasek mencuit sebagaimana dikutip Sindonews, "Itulah yang ditunggu Kubu Moeldoko. Muntahan pernyataan, data, dokumen tentang gurita korupsi akan ditembakkan."

Masih kental ingatan kita istilah Gurita Cikeas yang ditulis seorang Dosen UKSW Salatiga, George Aditjondro tentang mega kasus korupsi Cikeas. Nazaruddin yang menyanyikan lagu gurita Mega korupsi Cikeas tersebut. Awalnya Nazaruddin dicibir dan seakan tak ada yang mendengar. Namun satu-satu nyanyiannya menggiring para koruptor ke sidang pengadilan dan akhirnya masuk penjara Sukamiskin dan penjara lainnya.

Apakah ucapan Moeldoko sebelum KLB yang mengatakan, jangan menekan-nekan saya, merupakan indikasi bahwa dia telah mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk bertarung dengan kubu Cikeas? Apakah akan ada lagi pemeriksaan kasus baru terhadap Keluarga Cikeas dan pasukannya tentang kasus korupsi yang data dan dokumennya masih dipegang Nazaruddin?

Nazaruddin mungkin sudah menyiapkan nyanyian baru dengan data, dokumen dan bukti kasus korupsi yang belum ditangani? Kok percaya diri sekali berdiri bersama Johni Allen Marbun di KLB Sibolangit.  Mungkin selepas penjara, Nazaruddin mendapat tempat di kubu KLB yang akan memberikan kesempatan bagi dirinya menggiring orang dan tersangka baru ke penjara. Sekalian balas dendam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun