Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgenkah Pendidikan Budi Pekerti di Negeri Paling Tidak Sopan?

3 Maret 2021   07:14 Diperbarui: 3 Maret 2021   07:34 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Urgenkah Pendidikan Budi Pekerti di Negeri Paling Tidak Sopan?

Ketika Microsoft menyatakan bahwa nitizen kita paling tidak sopan di Asia Tenggara, para nitizen +62 menyerang balik. Seakan tidak mau menerima disebut sebagai nitizen paling tidak sopan di Asia Tenggara. Sangat manusiawi.

Siapakah yang mau dan sudi dianggap sebagai nitizen yang paling tidak sopan? Siapapun tidak mau. Namun kalau fakta dan kenyataannya seperti itu, bagaimana? Apakah kita harus melawan anggapan atau tuduhan itu secara membabi buta untuk melawan predikat paling tidak sopan tersebut?

Apakah tidak ada niat dari kesadaran kita untuk memeriksa kebenaran tuduhan tersebut? Jika benar seperti itu adanya, apakah ada keikhlasan hati kita untuk melakukan refleksi dan perenungan ulang untuk bisa mengubah diri? Kalaupun belum berhasil menjadi sopan, namun minimal janganlah predikat paling tidak sopan.

Nah, mari kita periksa negeri ini, apakah benar bahwa nitizen kita saja yang paling tidak sopan? UU ITE dibuat untuk membuat ruang digital kita bersih dari ujaran kebencian, caci maki dan pencemaran nama baik dan seharusnya beretika dan ada sopan santun. Negeri kita terkenal sebagai bangsa yang ramah dan sopan santun ketimuran. UU ITE  dipersoalkan dengan pasal karetnya. UU ITE yang mau membersihkan ruang digital kita juga ingin dikubur dan dibumihanguskan.

Era reformasi telah membuat negeri ini menjadi negeri yang menganut kebebasan sebebas-bebasnya. Demo sesukanya, bicara sesukanya, mencaci sesukanya dan semua serba sesukanya. Atas nama demokrasi dan reformasi seakan tidak ada lagi aturan.

Nitizen paling tidak sopan di Asia Tenggara. Apakah benar hanya nitizen kita yang paling tidak sopan? Sepertinya bukan hanya nitizen saja yang paling tidak sopan. Bahkan seakan di berbagai lini kehidupan negeri ini menunjukkan gejala sosial dan sikap masyarakat atau kelompok masyarakat kita menunjukkan gejala paling tidak sopan tersebut. Beberapa kejadian dan sikap bisa kita tunjukkan sebagai bahan refleksi.

Geng Motor.

Berbagai geng motor melakukan kegiatan paling tidak sopan dan bahkan melakukan kejahatan. Berbagai kejahatan yang dilakukan geng motor, seperti balapan liar yang mengganggu lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan lainnya.

Berbagai kejahatan geng motor membuat masyarakat resah dan polisi seakan tak mampu mengatasinya. Gangguan terhadap kamtibmas sangat terasa.

Bukan saja geng motor liar yang meresahkan. Geng Motor Gede atau Geng Moge juga tak kurang meresahkan. Geng Moge yang dipimpin seorang pensiunan jenderal melakukan penganiayaan terhadap Anggota TNI di Sumatera Barat. Bukan saja tidak sopan, karena ditegur anggota TNI, anggota TNI dihajar oleh Geng Moge ini. Sempat damai, namun Pangdam perintahkan harus diusut polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun