Jika skenario soliditas Koalisi pendukung pemerintah ini yang diperbincangkan Jokowi di Reuni Tim Pilpres 2019 tersebut berhasil menggagalkan Revisi UU Pemilu dan Pilkada Serentak November 2024 tetap berjalan sesuai dengan apa yang diatur dalam UU no 12 tahun 2016. Hal  tersebut akan membuat Anies harus menganggur sejak 2022 sampai dengan tahun 2024. Tentu ini sangat menyulitkannya untuk ikut lagi dalam Pilkada Serentak 2024 atau Pilpres 2024.
Apakah dalam pertemuan Anies-Prabowo ada kesepakatan bahwa Anies tetap ikut Pilkada DKI Jakarta 2024, jangan mengganggu Prabowo yang akan maju dalam Pilpres 2024? Atau jangan-jangan mereka berpikir untuk menjadi paket dalam Pilpres tahun 2024. Siapa yang tahu kan. Namanya juga politik itu selalu dinamis.
Apapun isi pertemuan Anies-Prabowo, dan apapun motif Partai Nasdem kemabili solid ke koalisi pendukung pemerintah lagi, harapan kita para elit bangsa ini kita harapkan mengedepankan kepentingan bangsa.
Suasana bangsa ini yang menghadapi Pandemi Covid -19 patut menjadi perhatian semua pemimpin dan elit bangsa. Kepentingan politik golongan atau partai itu penting. Namun kepentingan bangsa harus berada diatas kepentingan golongan atau partai politik.
Biarlah partai politik atau golongan atau kelompok kepentingan dengan kepentingan kelompoknya mengedepankan dan mengutamakan kepentingan bangsa. Kalau tidak bisa membantu bangsa ini keluar dari pandemi Covid-19, minimal jangan mengganggu. Uruslah partai masing-masing, jangan mengganggu Presiden dengan hal-hal yang bersifat internal partai. Uruslah partainya dengan baik, tidak perlu melibatkan presiden mengurus partainya, apalagi harus menerima surat dari ketua umum partai, Â apalagi tentang isu kudeta lagi.
Salam hangat.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H