Nah, ini yang seru dan kocak juga. Ada yang berkisah bagaimana keinginan yang kuat ingin menulis, tetapi topik yang diberikan kurang diminatinya. Peserta yang masih mahasiswa masih mengikuti kuliah Online, jadi sampai sore, mengalami kesulitan. Ada yang seharian HP mati, sampai jam 21.57 baru bisa hidup HP, baru bisa mengirim tulisannya. Ada yang belajar kepada temannya yang kulisah di jurusan Sastera, maka dia dibimbing dan tulisannya menjadi beda.
Kisah-kisah para Penulis WIF ini menjadi ceritera yang menarik didengar. Zoom kami yang semula direncanakan selama 90 menit, molor dua puluh menit. Namun sangat menggembirakan dan benar-benar menjadi fun.
Lalu kami sepakat atas usulan mereka, bahwa program akan dilanjutkan dengan menulis setiap hari Senin-Sabtu selama bulan Pebruari sebagai tindak lanjut dari 7 hari menulis. Program itu dimulai hari ini, 1 Pebruari 2021. Saya juga ikut dengan menulis tiap hari di Kompasiana.
Penulis menjanjikan akan memilih tulisan mereka untuk dimuat di akun penulis di Kompasiana, sampai nanti tiba waktunya mereka akan membuka akun sendiri di Kompasiana dan menjadi Kompasianer baru yang ikuit menyemarakkan blog ini.
Dalam proses program pelatihan penulis WIF grup tersebut, terasa sekali pernyataan Dr Julinda Siregar yang disebutkan di awal tulisan ini. Penulis banyak belajar dari kesaksian mereka dan pengalaman mereka mengikuti program tersebut. Belajar dari keinginan mereka ingin menjadi penulis. Juga bagaimana mereka mengatasi pembagian waktu dengan kesibukannya, bagaimana mereka mencari jalan untuk bisa mengirimkan tulisan di tengah kendala teknis HP yang mati.
Sangat indah untuk dinikmati, betapa luar biasanya dampak dari berbagi, belajar dan mengajar bagi seorang pembelajar seperti penulis ini. Ternyata dalam proses mengajar tersebut, kita bisa sambil belajar.
Mengajar untuk belajar, belajar mengajar oleh seorang pembelajar.
Sesuai kesepakatan dengan para Penulis WIF ini, mungkin di bulan ini saya akan memilih tulisan mereka dimuat di akun kami ini. Akun ini akan disi dan diwarnai oleh penulis pemula yang sedang latihan. Semoga kelak, mereka akan menjadi Kompasianer dan penulis hebat di masa depan.
Itulah doa dan harapan dari seorang pembelajar yang sedang belajar dengan mencoba mengajar.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H