Tentang alumni Amerika, mungkin tokoh PAN  ini perlu mempelajari latar belakang para menteri lulusan Amerika, yang tidak menjadi  jaminan sukses menjadi menteri. Walau banyak juga lulusan Amerika yang berhasil menjadi menteri. Jadi lulusan Amerika tidak serta merta mumpuni dan akan berhasil sebagai menteri. Diperlukan leadership dan kemampuan manajerial. Ilmu, skill dan pengalaman sebagai Leader-Manager.
Lalu apa yang akan dikatakan Amien Rais? Apakah dia akan balik kanan berbalik lagi ke PAN, karena anaknya disodorkan menjadi menteri? Atau dia akan keberatan kalau anaknya menjadi menteri dari kabinet presiden yang selalu dikritiknya? Kalau suaranya didengar oleh petinggi PAN. Kalau tidak didengar, dimana harga diri dan mukanya mau ditaruh? Sudah didepak dari PAN, tak didengar pula komentarnya tentang anaknya.
Apa kata partai politik pendukung koalisi Jokowi tentang PAN? Pasti mereka akan mengungkit pengalaman periode pertama Jokowi 2014-2019. PAN yang bergabung dengan koalisi meninggalkannya setelah mereka mau mendukung Prabowo dalam Pilpres 2019. Pasti banyak yang tidak senang.
Masyarakat juga mungkin akan berkomentar, jangan menerima parpol yang sering gonta ganti dukungan dan yang masih labil pendirian politiknya. Dan berbagai komentar dari pengamat, ahli dan lembaga survey akan bersimpang siur dan pro kontra.
Ahok.
Nah yang satu ini lagi. Menjadi Komisaris Utama Pertamina saja sudah geger, apalagi menteri. Pasti banyak ulasan tentang hukum. Dengan pernah dituntut dan dihukum penjara, maka dia tidak bisa. Tapi kalau tiba-tiba presiden memberikan amnesti atau abolisi, lalu dianggap hapus hukumannya? Lolos juga kan. Tapi?
Mungkin para pendemo yang berkoar-koar tentang Pancasila sekarang akan berubah menjadi pendemo berjilid-jilid asal Ahok tidak masuk dalam jajaran kabinet Jokowi. Nah keseruan baru akan muncul.
Apakah PDIP tempat bertenggernya Ahok sekarang akan mendukung? Apakah pertemuan Adian Napitupulu denga presiden membicarakan Meneg BUMN tidak juga membahas calon pengganti Erick dari PDIP? Apakah ini berhubungan? Kita tidak tahu. Tapi kalau itu terjadi, maka PDIP mungkin akan semakin mempunyai akses ke BUMN.
Semenjak Rini menjadi Meneg BUMN dan sekarang Erick, posisi partai ini kurang nyaman, karena menterinya kurang akrab dengan ibu ketum.
Lalu bagaimana komentar masyarakat yang terbelah terhadap Ahok. Pro kontra pasti akan muncul lagi. Yang memuja dan mencai Ahok akan bermunculan.
Sepertinya rumit dan runyam juga menulis pengandaian ini. Belum jadi sudah rumit, apalagi kalau ini benar-benar terjadi. Para pembaca yang budiman, kembali lagi kepada judul dan penjelasan awal di tulisan ini.