Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Ahli Merawat Pohon Kayu Putih (Mbah Rustam)

2 Juli 2020   05:30 Diperbarui: 2 Juli 2020   05:36 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

   "Ini yang berbahaya. Kalau Mbah Rustam nanti meninggal dunia tanpa memberikan rahasia ilmunya, hilang ilmu dan ketrampilan itu," kata Sang Kakek.

   "Mungkin kalau Perhutaninya mau menghargainya lebih baik, mungkin dia mau. Tapi kalau hanya diberikan upah lima puluh ribu sehari, bagaimana dia mau memberikan rahasianya?" kata Sang Cucu.

   "Benar juga yah. Padahal jika  dianggap saja itu sebagai hak paten Mbah Rustam, lalu Perhutani membayar paten tersebut misalnya berapa, supaya bisa diketahui rahasianya akan sangat baik" kata Sang Kakek.

   "Mungkin mereka anggap remeh. Nggak ada sekolahnya, untuk apa dihargai, begitu kek. Padahal dia bisa membuat bibit berapapun yang dibutuhkan Perhutani. Dia mempunyai kelompok dalam Lembaga Masyarakat Desa dan Hutan," kata Sang Cucu.

   "Itu yang salah. Ilmu seperti itu belum tentu dapat di sekolah. Namun dia dapat di lapangan. Lulusan sekolah tinggi tentang rayap belum tentu bisa melahirkan ahli seperti dia. Kalau sudah ada keahlian itu, kenapa tidak dihargai. Itu kan penting untuk pengembangan tanaman kayu putih. Kebun kayu putih kan salah satu penghasil devisa negara," kata Sang Kakek.

   "Ya begitulah keadaannya. Dan yang lucunya kek, dia tidak tahu untuk apa fungsi kayu putih ini. Ketika diberitahu bahwa salah satu fungsi minyak kayu putih adalah obat gosok masuk angin, dia tidak tahu sebelumnya. Ketika ditanya apakah dia tidak pernah masuk angin, jawabnya tidak pernah," kata Sang Cucu.

   "Gegara tiap hari dia bergumul dan merawat pohon kayu putih mungkin anginnya takut sama dia," kata Sang Kakek.

   "Prinsip hidupnya bagus kek. Menurutnya,  "jika hutan baik, maka hidup manusia akan baik," begitu dia bilang. Dan selama merawat hutan tersebut dia tidak pernah sakit," kata Sang Cucu.

   "Berarti hidupnya sudah menyatu dengan alam dan hutan itu. Alam telah memberikan keseimbangan lingkungan dan kesehatan bagi manusia yang hidup di sekitar hutan itu. Memang kalau alam dan hutan terjaga, maka hidup manusia di sekitarnya pasti sehat dan baik. Karena alam mempunyai keseimbangan dan ecosystem tersendiri," kata Sang Kakek.

   "Kita harus menghargai dan menjunjung orang seperti Mbah Rustam ini. Inilah para pahlawan alam dan lingkungan hidup yang harus dihargai. Dengan demikian, akan semakin banyak orang yang mau mengabdikan dirinya menjaga hutan dan alam.  Dampaknya akan  meningkatkan  mutu lingkungan kita yang lebih baik untuk kehidupan manusia. Ini aset bangsa yang berharga," kata Sang Cucu.

   "Setuju!" kata Sang Kakek menyambut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun