Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mawar Berduri atau Duri Bermawar?

14 Juni 2020   09:50 Diperbarui: 14 Juni 2020   10:00 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah kita menjadi orang yang membantu pencegahan menularnya virus corona atau kita pembawa dan penyebar virus corona ini? Semua tergantung kita sendiri. Oleh karena itu bangunlah sikap dan berpikir positif dari diri kita. Jaga jarak, ikuti protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru. Sebarkan ke keluarga kita, lalu lingkungan kita.

Jadi mari kita biasakan dan berdamai dengan virus corona, namun kita tidak tertular virus corona. Seperti menikmati mawar berduri. Jangan keluhkan mawar  yang memiliki duri, tapi syukurilah duri yang memiliki mawar.

Mari kita nikmati hidup yang sehat di tengah virus corona, tanpa mengeluh virus corona yang ada ditengah hidup kita. Mari kita lakukan kebiasaan baru atau normal baru di tengah perkembangan virus corona ini.

Mengeluh dan menyesalkan mawar memiliki duri bagaikan kita mengeluh virus corona di tengah hidup sehat kita. Sekarang kita balik sikap dan cara berpikir kita.

Kita bersyukur masa pandemi covid-19  memiliki kebiasaan baru atau normal baru yang bisa membuat kita tetap sehat. Mari kita jalani saja tanpa mengeluh. Bersyukur saja. Tidak ada kekuasaan kita untuk menghanguskan  virus corona ini. Vaksin belum ditemukan.

Maka, mari berdamai dengan diri sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua sehat. Salam sehat.

Terima kasih dan salam hangat.

Aldentua Siringoringo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun