Berterima kasih dan menikmati kehidupan.
Selalu berterima kasih kepada orang yang memberikan sesuatu dan yang tidak memberikan sesuatupun. Terima kasih kepada yang memberikan bantuan dan yang tidak memberikan bantuanpun. Doa orang lain untuk kitapun patut kita syukuri.
Tidak hanya berterima kasih ketika isi dompet dan rekening banyak. Atau hanya berterima kasih ketika matahari terbit. Orang bahagia menikmati kehidupan apa adanya, bukan harus ada apanya. Di masa pandemi Covid-19, tetap berterima kasih dan menikmati kehidupan.
Kehidupan tidak selalu senang, tetapi juga ada tantangan. Matahari tidak selalu bersinar, kadang berganti dengan hujan. Sehat tidak selalu kekal, terkadang penyakit datang juga seperti Covid-19. Namun hidup harus dinikmati. Mau normal baru, adaptasi kebiasaan baru, ayo kita jalani.
Berpikir positif.
Memandang segala sesuatu dari sudut positif. Kelebihan harus digunakan untuk hal yang baik. Kekurangan harus ditutupi untuk hidup yang lebih baik. Menerima kritik dengan lapang dada, digunakan untuk memperbaiki diri. Pujian diterima dengan rendah hati, sehingga tidak jatuh dalam kesombongan.
Tetap rendah hati menghadapi segala masalah kehidupan dan berpikir positif mengalahkan segala pikiran yang negatif dan iri serta dengki. Membalas dan mengalahkan  kejahatan dengan kebaikan.
Peduli dan berbagi.
Orang yang bahagia selalu peduli dan berbagi dengan orang lain. Dia menjadi penolong bagi sesamanya. Baik dalam suka apalagi dalam keadaan duka. Hidup kita menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Berbahagialah orang yang menerima, tetapi lebih berbahagialah orang yang memberi. Berbagi dan memberi itu menjadi orang yang berbahagia.
Jika bahagia itu adalah sikap, bukan situasi, maka sikap itu bisa kita bentuk dan ciptakan dalam diri kita. Bersyukur, berterima kasih, peduli, berbagi dengan memberi bisa kita bentuk dalam kepribadian kita.