Taufik Hidayat, mantan pebulutangkis kita melontarkan sebuah ujaran yang membahana dan mencengangkan tentang banyaknya tikus di Kemenpora. Kemenpora enggan berpolemik dengan Taufik Hidayat, demikian menurut Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto. (detik.com 12 Mei 2020). Bukan itu saja, Taufik juga ikut bersaksi di sidang Kasus mantan Menpora di Pengadilan Tipikor bahwa dia menyerahkan uang satu miliar melalui seseorang untuk terdakwa mantan menteri.
Bukan itu saja. Taufik Hidayat juga membeberkan cara ASN bisa korupsi hingga 1,5 miliar dengan mendapat komisi dari biaya pelatnas di satu hotel selama sebulan.(Kompas.com, 13/05/2020)
Taufik Hidayat yang pernah menjabat Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak PRIMA) periode 2016-2017 mengaku kapok bekerja di Kemenpora karena ingin belajar.
 "Asli sih gue kapok. Maksudnya tadinya memang Cuma belajar mertua gue di pemerintah. Kadang ada pikiran siapa selain bokap yang nerusin iru akhirnya gue coba yang di organisasi olah raga kan, di bulutangkis akhirnya masuk pemerintah. Ternyata waduh nggak sejalan ini. Kiamat," ujarnya.
Ada lagi pernyataannya yang lain. "Kemenpora banyak 'tikus' dan harus dirombak total. Kalau dibilang kasarnya sih gua cuma berpikir siapapun menterinya akan sama aja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak, banyak banget," kata Taufik.
Lalu jawaban Kemenpora melalui Sekretaaris Menpora Gatot S Dewa Broto, memberikan respon sebagai berikut:
Pertama : "Enggan, ini bulan puasa, kita nggak ingin berpolemik."
Kedua   : "Kemenpora tidak akan terganggu oleh pernyataan Taufik Hidayat."
Ketiga   : "Kita lihat saja perkembangannya. Kami tidak ingin berpolemik."
Dari pernyataan Taufik Hidayat yang bisa dikatakan bombastis ini, apakah memang ini hanya kiasan belaka. Perkataan banyak 'tikus', 'banyak banget' membuat sebuah gambaran seperti apa ya keadaannya. Kalau harus setengah gedung dibongkar untuk memberantas tikusnya? Wah berat sekali.
Lalu ada lagi yang perlu disimak, bagaimana gambarannya yang ingin belajar, lalu masuk ke pemerintah dan organisasi olah raga, lalu diakhiri dengan kata, "ternyata nggak sejalan ini, kiamat," ujarnya.