Pendidikan yang Lebih Manusiawi
Freire mengajarkan bahwa pendidikan harus menjadi alat pembebasan, bukan penjajahan. Dalam konteks Indonesia, ini berarti pendidikan harus kembali ke esensinya: membangun manusia yang kritis, kreatif, dan berdaya. Program seperti Kampus Merdeka seharusnya diimbangi dengan kurikulum yang menekankan pemikiran kritis dan tanggung jawab sosial.
Sebagai contoh, magang di perusahaan bisa menjadi pengalaman yang bermakna jika diikuti dengan refleksi kritis tentang bagaimana perusahaan tersebut beroperasi dalam konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mahasiswa juga harus diajak untuk memikirkan bagaimana mereka dapat menggunakan keterampilan mereka untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Kesimpulan
Pendidikan tidak boleh hanya menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jika pendidikan hanya diarahkan untuk mencetak pekerja, maka kita kehilangan esensi dari apa artinya menjadi manusia. Paulo Freire mengingatkan kita bahwa pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang membebaskan. Dalam konteks modern, ini berarti pendidikan harus membekali manusia untuk hidup dengan bermakna, kritis, dan bertanggung jawab, bukan hanya menjadi roda dalam mesin industri. Kampus Merdeka, jika tidak diarahkan dengan bijak, bisa menjadi simbol dari bagaimana pendidikan berubah menjadi industri itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H