Serangan mendadak kelompok milisi Palestina, Hamas, terhadap Israel pada Sabtu (07/10) diluncurkan dari salah satu wilayah terpadat dan termiskin di dunia: Jalur Gaza Sepanjang Sejarah, wilayah tersebut telah dilanda serangkaian konflik bersenjata, termasuk beberapa perang yang menentukan dinamika hubungan Israel-Palestina.
Konflik berkepanjangan membuat 2,3 juta warga Palestina yang terkurung di Gaza, Semakin menderita. Human Rights Watch menyebut kondisi di Gaza Sebagai "penjara terbuka," mengacu pada pembatasan pergerakan yang diberlakukan Israel terhadap warga Palestina di sana.Â
Israel mengatakan blokade diperlukan untuk melindungi warga Israel dari Hamas. Tapi, Komite Palang Merah Internasional menganggap blokade itu ilegal dan melanggar Konvensi Jenewa, tuduhan yang dibantah oleh pejabat Israel. Serangan udara Israel menyasar di ambulance Gaza, menjadi pelanggaran Israel dengan menyerang tenaga medis, fasilitas kesehatan rumah sakit dan ambulance terus berlanjut. Serangan itu banyak membuat paramedis menjadi korban.
Persediaan obat-obatan sejumlah rumah sakit di Gaza juga makin menipis Sementara jumlah korban tewas dan terluka terus bertambah Korban tewas di Gaza mencapai kurang lebih 1.200 orang 5.339 terluka Ribuan bangunan di Gaza hancur, dan 338.000 lebih warganya mengungsi. Badan PBB untuk mengungsi palestina (UNRWA) menyatakan bantuan kemanusiaan terhenti karena blokade Israel. Bantuan kemanusiaan juga tidak bisa dikirim melalui mesir karena perbatasan Rafah  ditutup.Â
Konflik Israel Palestina sudah berlangsung puluhan tahun Pbb dan berbagai kelompok hak asasi manusiaan menilai Gaza masih berada di bawah penduduk militer Israel Sementara warga Palestina lain di tepi barat, berhadapan dengan pencaplokan lahan permukiman warga Israel. Sejumlah negara anggota PBB termasuk Indonesia, menyatakan Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional. Tapi, hingga kini permukiman Israel di tepi barat terus bertambah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H