Mohon tunggu...
ALDA PURWANITYA
ALDA PURWANITYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berkarya dengan Batik Jumputan bersama Tim Penggerak PKK Desa Karangsari sebagai Wanita Agen Pancasila

7 Agustus 2024   18:02 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Pembuatan Batik Jumputan bersama TP PKK Desa Karangsari di Balai Desa Karangsari, Sabtu 03/08/2024/dokpri

Pancasila merupakan pedoman hidup masyarakat Indonesia yang harus dilestarikan dan dikuatkan dalam menjadi manusia yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tahun demi tahun berlalu sejak Pancasila diikrarkan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, semakin banyak tantangan dan variasi penguatan nilai-nilai Pancasila di masyarakat yang diupayakan oleh pemerintah. Akan tetapi, peran masyarakat yang terlibat dalam menguatkan Pancasila juga menjadi salah satu dasar terwujudnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat.

Penguatan nilai-nilai Pancasila bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Pada keluarga tidak harus melulu seorang ayah dalam mengajarkan nilai-nilai pancasila, tetapi ibu juga dapat ikut andil dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila terhadap anak-anak dan keluarganya.

Peran ibu sebagai wanita dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila menjadi bukti nyata dari majunya zaman dari aspek kesetaraan gender. Hal ini dikarenakan peran wanita yang mampu menguasai dan mengelola emosi menjadi tindakan yang bermakna. Sehingga peran wanita perlu diperhatikan lebih dalam. Karena, wanita mampu mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan sehari-hari yang mudah diingat dan ringan dilakukan.

Pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 diadakan kegiatan membuat batik jumputan di Balai Desa Karangsari bersama ibu-ibu PKK oleh KKN UNNES GIAT 9 Desa Karangsari. Pada kegiatan membuat batik jumputan ini diharapkan ibu-ibu mampu berinovasi dan berkreasi dengan alat dan bahan di sekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan menjadi usaha rumahan.

Keterangan: Proses Pewarnaan Kain Batik Jumputan Bersama TP PKK Desa Karangsari/dokpri
Keterangan: Proses Pewarnaan Kain Batik Jumputan Bersama TP PKK Desa Karangsari/dokpri

Pelatihan Batik Jumputan bersama ibu-ibu PKK Desa Karangsari dipandu oleh Hafiz Nur Fahmi, anggota KKN UNNES GIAT 9 Desa Karangsari. 

Hafiz memandu ibu-ibu PKK untuk membuat kelompok yang terdiri dari tiga hingga empat orang dalam satu kelompok. Setiap kelompok menerima kain katun saforis putih polos dengan ukuran 50 cm x 175 cm. Sebelum memulai praktek pelatihan batik jumputan, Hafiz mengenalkan bentuk lipatan segitiga dan kotak terlebih dahulu kepada ibu-ibu PKK dan memberikan contoh batik jumputan yang sudah jadi dari bentuk-bentuk tersebut.

Hafiz memulai dari melipat kain putih tersebut dua bagian besar yang diikuti oleh ibu-ibu PKK. Lalu salah satu bagian dilipat kembali menjadi bagian yang lebih kecil begitu seterusnya hingga seluruh kain berubah bentuk.

Setelah kain terlipat sesuai dengan bentuk segitiga dan kotak, kain-kain tersebut diikat kencang menggunakan karet sebanyak mungkin supaya kain tidak terlepas saat proses pewarnaan nanti.

“Kami menyediakan  4 warna untuk batik jumputan dan 2 cairan water glass. Setiap kelompok boleh berkreasi dengan warna-warna yang telah disediakan. Langkah-langkah pewarnaan dimulai dari membaluri kain dengan water glass dulu. Kemudian dicelupkan pada warna yang diinginkan,” ucap Hafiz sebagai pemateri dalam sosialisasi batik jumputan.

Ibu-ibu PKK sangat antusias dan semangat dalam memilih warna pada kain jumputannya. 

Kata Hafiz, “Ide dari Wanita Agen Pancasila Pelatihan Batik Jumputan adalah 3M. Murah, mudah dan menarik. Apalagi alat, bahan dan prakteknya nih gampang tanpa ribet.”

Pada akhir acara, ada sesi kuesioner yaitu menjawab pertanyaan seputar kegiatan pelatihan batik jumputan yang dijawab penuh hangat oleh ibu-ibu PKK. Adapun pesan kesan yang disampaikan oleh Bu Lurah, “Kita harus hidup bermasyarakat dengan bersinergi, karena manusia sebagai makhluk sosial. Ya, ini dengan ikut kegiatan batik jumputan.” 

Acara batik jumputan berakhir baik dengan saran dari Bu Sum sebagai Wakil Ketua TP PKK Karangsari, “Acara yang dilaksanakan sangat menyenangkan, semoga ke depannya ada inovasi lain dari KKN UNNES Semarang.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun