Mahasiswa memiliki peran penting sebagai jembatan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Hal ini diwujudkan oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-5 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Sidomukti, Kabupaten Gresik. Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengedukasi dan mensosialisasikan bahaya tindakan bullying kepada siswa/i sekolah dasar, sekaligus mengajak mereka untuk menjadi bagian dari gerakan anti-bullying.Â
Program KKN BBK sendiri mengusung konsep "Belajar Bersama Komunitas," yang menekankan pembelajaran langsung dari dan bersama masyarakat. Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan, tetapi juga memperkaya pengalaman dengan berinteraksi dan memahami kebutuhan masyarakat secara langsung. Pendekatan ini memungkinkan terjadinya proses belajar dua arah, di mana mahasiswa berbagi pengetahuan sekaligus belajar dari kebijaksanaan lokal yang dimiliki masyarakat.
Ajak Siswa Lawan Bullying melalui "Aksi Berani, Akhiri Bullying".
Kelompok mahasiswa KKN BBK-5 Sidomukti ini melihat bahwa bullying merupakan salah satu tantangan sosial yang perlu segera diatasi karena dampaknya tidak hanya merugikan korban secara fisik dan emosional, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi perkembangan sosial anak-anak. Program kerja "Teman Tanpa Takut: Hentikan Bullying (Aksi Berani, Akhiri Bullying)" dilaksanakan untuk mendukung upaya menciptakan generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya sikap saling menghormati dan solidaritas.Â
Zaneta Eka Putri Andiana dan Alda Adelia Putri Dianti, selaku penanggung jawab dari program kerja ini bersama kedelapan teman-temannya yang lain, mengatakan bahwa dipilih dan dilaksanakannya kegiatan ini sebagai bagian dari program kerja merupakan upaya nyata untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menghormati satu sama lain dan membangun lingkungan sekolah yang lebih positif. 'Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat memahami dampak buruk dari bullying, baik secara langsung maupun melalui media sosial, dan mulai bertindak untuk menciptakan suasana yang lebih inklusif dan saling mendukung,' ujar Zaneta. Alda menambahkan, 'Melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, kami ingin memastikan pesan yang kami sampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa/i untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah mereka'.
Sosialisasi yang berlangsung pada dua waktu dan tempat yang berbeda, yaitu di UPT SDN 251 Sidomukti pada hari Kamis (02/01/2025) dan di MI Nurul Ulum Sidomukti pada hari Selasa (21/01/2025) itu mendapat sambutan antusias dari siswa/i kelas satu sampai kelas enam. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman melalui penyampaian materi menggunakan powerpoint (PPT), tetapi juga dirancang secara interaktif agar siswa/i lebih terlibat secara aktif. Salah satu kegiatan menarik yang dilakukan adalah pembuatan cap lima jari menggunakan cat akrilik berwarna di atas kain putih sebagai simbolisasi deklarasi gerakan Stop Bullying yang dilakukan bersama seluruh siswa/i. Selain itu, sesi kuis dengan hadiah snack atau permen menambah semangat siswa/i dalam mengikuti kegiatan hingga selesai dan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa/i atas materi yang telah disampaikan.Â
Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dirancang secara menyenangkan dan interaktif, siswa/i SD dan MI diajak untuk memahami bahaya tindakan bullying sekaligus menjadi bagian dari gerakan solidaritas Stop Bullying. Program ini sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran siswa/i akan dampak negatif bullying, baik yang terjadi secara langsung maupun melalui media digital. Dengan pendekatan yang melibatkan siswa/i secara aktif, diharapkan tercipta lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak-anak sebagai generasi masa depan.