Mohon tunggu...
Alda Rismayantie
Alda Rismayantie Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNUSIA

Ilmu tanpa Akhlak adalah sia-sia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Guru dalam Proses Kurikulum

5 Januari 2022   18:21 Diperbarui: 5 Januari 2022   18:52 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Matra kognitif menjadikan siswa cerdas pada aspek intelektualnya, matra afektif dapat mejadikan siswa berprilaku sopan, dan matra psikomotorik menjadikan siswa terampil dalam melaksanakan aktivitas secra efektif dan efesien serta tepat guna. Dan disinilah pentingnya peran seorang guru. Sehingga bukan hal yang terlalu berlebihan jika ada penilaian berhasil atau tidaknya proses pendidikan tergantung pada peran guru.

Walaupun peran guru sangat menentukan , namun perlu di ketahui bahwa guru bukan juga menjad satu-satunya penentu berhasil da gagal nya suatu pembelajaran. Karena, keberhasilah atau kegagalan dipengaruhi dari faktor-faktor lain juga. Dalam konsep pndidikan tradisional, guru diposisikan sebagai orang-orang penting dan mempunyai pengaruh yang besar di masanya, yang seolah-olah guru adalah pemegang keselamatan rohani dalam masyarakat.

Seiring pada berkembangnya zaman peran guru mengalamai banyak perubahan. Bahkan otoritasnya pun semakin menurun ditengah perubahan yang semakin kompleks. Guru pada era sekarang menghadapi tantangan yang semain berat, menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagu macam upaya untuk meningkatkan kualitas pribadi ataupun sosialnya. tanpa usaha ini baik posisi dan peranan guru akan semakin terkikis.

Namun jika guru memiliki kekuatan yang kuat untuk meningkatkan baik kualitas pribadi maupun sosialnya. Maka keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya akan cepat tercapai, dengan mampu melahirkan peserta didik yang berbudi pekertiluhur, mempunyai karakter sosial serta profesional sebagaimana yang menjadi tujuan fundamental dari pendidikan.

Menurut Soejipto dan Kosasi, kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang sangat penting. Dikatakan demikian karena kurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah.

Kurikulum bisa diartikan dalam dua pengertian, yaitu pengertian pertama dlaam pengertian sempit diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan yang kedua dalam artian luas kurikulum ialah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah pada siswa selama mengikuti pembelajaran disekolah. Dengan pengertian secara luas ini berarti, segala usaha sekolah untuk  memberikan pengalaman belajar pada siswa dalam usaha menghasilan lulusan terbaik secara kuantitatif dan kualitatif.

Guru dan pengembangan kurikulum, komponen ini harus dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum secara keseluruhan. Jika kriteria-kriteria kurikulum sudah dirumuskan dan sudah kita gunakan untuk menilai kurikulum maka akan lebih cepat, karena kriteria itu memuat tentang perincian hal-hal yang perlu dinilai, sekaligus bagaimana cara menilainya. Penjelasan yang singkat serta jelas dapat memudahkan seorang evaluator kurikulum melakukan tugasnya.

Pertanyaan lain yang perlu di pertanyakan juga ialah apa peranan guru dalam hubungan nya dengan pembinaan kurikulum atau dalam hubungannya dengan pembuatan kurikulum pendidikan guru.

Dari penjelasan diatas maka dapat kita lihat bahwa guru yang baik haruslah mampu membuat program belajar mengajar yang baik, pengajaran yang baik ialah yang berhasil melalui proses pengajaran yang efektif. Guru juga harus mampu membuat keputusan dalam pembinaan kurikulum. Pada dasarnya sebagaimana baiknya kurikulum  dan berhasil atau tidaknya akan sangat bergantung pada tindakan guru disekolah melaksanakan kurikulum tersebut.

sumber : https://ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/jc/article/view/251/170

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun