Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemberian Itu Kadang Kala Merusak

9 Januari 2014   11:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak selamanya pemeberian itu benar-benar akan membantu ada juga pemberian yang akan merusak. Pemberian seperti apa yang akan merusak itu ?

“ Pemberian itu kadang merusak “ Khahlil Gibran .

Beberapa hari yang lalu temanku si I pagi-agi langsung masuk ruangan EDP, ruangan dimana aku siap menanti panggilan telepon atau sms bantuan dari temen-temen yang ada di pabrik , dan si A penuh dengan rasa bingung menanyakan aku, apakah dapat sms dari si A, dan aku jawa dengan senyum bahwa aku tidak dapat sms , kemungkinan karena utang yang kemarin dia belum bayar, lagian aku juga kemarin mentransfer uangku kepada si A niat sedekah saja, jadi meski dia tidak bayar ya sudahlah lagian si A memang bermasalah terus dengan masalah keuangan.

Lalu si I bercerita bahwa utang-utang yang kemarin juga si A belum juga dilunasi, ko sudah mau minjem lagi, dan alasan utangnya selalu saja masalah anaknya, bisa masalah di rumah sudah kehabisan beras maka butuh buat makan anak istrinya, dan bisa juga karena anaknya sakit karena kebetulan dia tidak ikut jamsostek. Dan alasananya sebenarnya dalam lingkaran itu-itu saja, bisa anak sakit, buat bayar sekolah anak, buat makan anak-anak. Dan hampir sms permintaan bantuan ini juga ternyata begitu disipilin jadwalnya, yaitu ketika tanggal 28 an ,ketika temen-temen pabrik dapat transferan gaji bulanan. Karena si I ini orangnya idak enakan maka dia selalu memberinya bantuan, tapi sekarang rupanya si I mulai bosen karena si A tidak juga ada perubahan, tapi jelas banget hati si I masih tidak tenang karena dia bercerita kepadaku, ya apalagi sekarang si I sudah punya istri dan kini sedang menunggu kedatangan buah cinta mereka maka jelas kebutan si I juga bertambah.

Lalu ku bicara dengan si I , ya sebenaranya kalau kita selalu membantu si A terus itu malah membuatnya tetap di kuadran yang sama, tetap di tempat yang sama. Dan terbukti sudah lebih dari 2 tahun si A ini selalu saja minjem uang dengan alasan yang sama. Dan sampai dia pindah tempat kerja juga masih melakukan kebiasaan yang sama. Ya memang kalau kita lihat sepintas kita kasihan si, tapi dia harus bisa keluar dari masalahanya harus mengepolkan kesengsaraannya sampai di keluar dari masalahnya.

Aku ingat cerita Ustad Yusuf Mansur, Ustad Tivi dan Ustad SEDEKAH . Ya beliau bercerita bahwa ada seorang anak muda yang datang bersama istrinya yang sedang hamil dan satu anaknya yang masih kecil. Dan lelaki ini minta sedekah dari Ustad Yusuf Mansur buat bayaran beberpa bulan kontrakannya karena sudah beberapa bulan tidak bayar kontrakkan dan pemilik kontrakkan juga sudah beberapa kali mengingatkan bahkan sampai mengancam akan mengusir mereka karena kalau belum bayar kontrakkan juga sudah ada yang mau menempati kontrakkan itu, dan jika tidak mlunasi kontarkan dalam sekian waktu maka terpaksa harus diusir. Dengan penuh wajah sedih dan memelas lelaki muda itu meminta sedekah pada Ustad Yusuf Mansur. Lalu Ustad Yusuf Mansur menanyakan punya uang berapa? Lelaki muda itu bingung tapi menjawab punya uang 20 ribu, lalu Ustad Yusuf Mansur bertanya lagi , berapa ongkos dari sini ke rumahmu? , 10 ribu jawab si lelaki ini. Lalu Ustad Yusuf Mansur meminta uang 10 ribu ini. Lelaki ini lalu bilang saya kesini sangat butuh bantuan dan meminta hak saya karena saya tidak mampu dan berhak juga layak dapat bantuan sedekah. Dan beberapa hari lagi saya akan diusir dari kontrakkan Ustad ko tega-teganya Ustad meminta uang saya yang cuman segitu-gitunya. Jadi begini Ustad Yusuf Mansur , Ustad Sedekah, Ustad ANTV itu? Lalu Ustad Yusuf Mansur berkata saya gembar gembor sedekah itu bukan supaya orang jadi tangan dibawah tapi supaya orang menjadi tangan diatas. Soal kamu di usir bukan atau tidak diusir itu kuasa Allah, Allah lah Yang berkuasa atas terjadinya segala sesuatu. Jadi mengadullah kepada Allah dengan sholat , sholat wajib dan juga sholat sunnah dhuha dan tahajud. Kira-kira begitu kata Ustad Yusuf Mansur .

Akhirnya dengan berat hati , kecewa dan emosi lelaki ini pulang lagi ke kosannya, dan istri juga anaknya naik kendaraan umum dan dia pulang jalan kaki kerumahnya. Dan setelah 3 hari berlalu lelaki ini datang lagi ke Ustad Yusuf Mansur dan bercerita bahwa anak juga istrinya serta dirinya telah diusir dari kosannya. Dan apa yang harus saya lakukan lagi ? Tanyanya pada Ustada Yusuf Mansur, kali ini lelaki muda ini bertanya penuh dengan keparahan, lalu Ustad Yusuf Mansur bilang ya sudahlah kalau begitu , dan laporin saja dan ngomong saja kepada Allah masalahmu ini. Dan kali ini si lelaki muda tadi menerima dengan ketulusan dan pulang. Dan akhirnya lelaki muda ini pulang ke rumah ortunya. Dan beberap hari kemudian ternyata Bapaknya di datangin kawannya bahwa sedang mencari penghuni kosannnya , silahkan diisi saja karena penguninya sudah membayar uang muka selama 1 tahun tapi baru beberapa bulan dia sudah pergi dan tidak ada kabarnya lagi dan juga disana ada peralatan cukur rambut. Dan Bapaknya lelaki ini akhirnya meminta anaknya saja yang menghuni kosan itu karena anaknya ini juga jago dan pinter mencukur rambut.

Dan ternyata akhirnya lelaki muda itu dapat kosan baru dengan sekitar 6 bulanan gratis tidak bayar dan juga mendapat pekerjaan karena dikosannya sudah kumplit peralatan cukur rambut ada disana.

Nah mungkin diantara kita sudah tidak asing lagi dalam setiap kantor, pabrik, departemen, organisasi atau jamaah. Ada saja orang yang terjatuh dalam masalah dan akhirnya sering banget hutang, ya kalau masih dalam waktu kurnag dari 2 tahun itu mah wajar tapi kalau sudah menjadi hobinya utang dengan alasan menarik sisi kemanusiaan kita baiknya cara seperti Ustad Yusuf Mansur ini kita lakukan.

Bukan karena kita tidak kasihan tapi justru kita juga harus memberi kesempatan kepada orang yang susah untuk menuntaskan kesusahannya, dengan salah satunya adalah mempunyai mental dan keyakinan bahwa akan ada jalan dan pertolongan dari Tuhan, dan Tuhanlah satu-satunya Penolong.

Seperti ulat yang dalam kepompong yang tidak boleh kita bantu untuk membukanya. Biarkan ulat itu sendiri yang membuka kepongpongnya supaya jadi kupu-kupu yang mandiri dan terbang mengisi dunia. Apabila kita bantu membuk kepongpong itu maka kupu-kupu itu akan tidak bisa terbang dan dia tidak ubahnya akan menjadi ulat yang bersayap tapi sayang kematiannya tinggal menunggu saja. Begitupun dengan pemberian kita bisa membuat seseorang jadi lebih malas, lebih lemah dan juga merasa lebih sombong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun