Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengapa Orang Miskin Makin Miskin dan Orang Kaya Makin Kaya?

17 Januari 2014   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita coba berfikir sebentar mengapa orang miskin makin miskin, dan orang yang kaya makin kaya. Apa jawabanya ? Silahkan kompasioner renungin saya kasih waktu 5 menit.

Oke jawabnya takdir , wah kalau jawaban ini memang benar sich, dan memang banyak faktor diluar , atau faktor X yang mempengaruhi kita dan dunia ini. Dan ini bukan medan kita.

Dalam buku 7 Keajaiban Pintu Rezeki, si penulis yang terkenal dengan pakar Otak kanan, Ippho Santosa , juga membahas masalah ini, dan beliau memberi jawaban kenapa orang kaya makin kaya , dan orang miskin makin miskin, dan kira-kira menurut beliau bahwa ini disebabkan karena kepercayaannya dan keyakinannya. Orang yang percaya akan sukses dan kaya maka dia kapan-kapan akan kaya asal tetap berproses dengan benar dan percaya akan adanya percepatan rezeki dan kesuksesan dengan izin Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Berkendak. Dan ingatlah bahwa Tuhan itu tergantung prasangka hambanya. Dan kalau sudah meyakini diri ini orang yang miskin dan kurang, juga mempunyai mental miskin yang menyebabkan dirinya tetap dalam kemiskinan. Jadi sebelum kaya kita mesti mempunyai mental kaya, dan salah satu untuk memulainya yaitu dengan berbakti kepada orang tua, menikah dan bersedekah .

Sedangkan dalam bukunya Ustad ketunan Tionghoa yaitu Ustad Felix Siauw , juga pernah membahas masalah ini dalam bukunya yang berjudul How Master To Be Habbits, ternyata orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin itu karena kebiasaannya. Dan survey juga membuktikan bahwa kebiasaan ini lebih dominan memberikan kesuksesan dari pada kecintaan atau kesukaan terhadap sesuatu. Dan bisa kita bayangkan andai suka, cinta dan terus menjadi kebiasaan maka pastinya akan menjadi sukses. Orang yang kaya bisa saja menjadi miskin karena bangkrut atau usahanya jatuh, tapi karena sudah terbiasa dengan kerja keras dan kerja cerdasnya maka dia dengan kebiasaannya ini akan kembali menjadi kaya lagi. Dan juga orang miskin semakin miskin karena kebiasaannya yang dari dulu miskin , dan pasti punya uang banyak juga kapan-kapan akan miskin lagi.

Dan masalah ini bisa kita ketahui dari orang yang menang judi atau undian. Dia tiba-tiba kaya mendadak dan karena kebiasaan miskin dan pola hidup konsumtif maka tinggal menunggu waktu saja dia akan kembali miskin. Dan ini juga kita bisa kita lihat ketika saudara, teman, tetangga kita yang menjadi TKI di luar negri , karena mata uang kita lebih rendah dari mata uang luar negri, orang -orang yang bekrja di luar negri dalam waktu kira-kira 3 atau 4 tahun mereka umumnya bisa memiliki rumah dan kendaraan terbaru. Tapi tidak jarang dari mereka kembali menjadi miskin lagi setelah beberapa tahun kemudian. Kecuali yang sudah memiliki pola pikir orang kaya.

Dan bisa juga kenapa orang miskin makin miskin dan orang kaya makin kaya karena pola pikir mereka, yaitu midsetnya, kata Robert T Kiyosaki karena banyak orang berfikir bahwa uang itu adalah akar dari kejahatan maka orang tidak terlalu dengan sepnuh hati untuk bekerja kerasa dan menjadi mental blok buatnya untuk maju, karena sudah cape-cape ternyata uang dan harta menjadi akar kejahatan, akar masalah di dalam diri dan keluarganya.

Kalau dalam keyakinan Islam karena kebanyakan orang miskin yang masuk surga dan hanya sedikit orang kaya yang masuk surga duluan, karena si miskin perhitungan amalanya lebih cepat, maka akan lebih cepat masuk surga. Dan juga ada keyakinan bahwa di dunia ini hanya semntara dan dunia ini adalah penjaranya orang -orang Islam dan surganya orang – orang kafir. Makanya banyak orang Islam yang berkeja sederhana saja dan tidak terlalu begitu hebat dalam mengejar dunia dan kekayaan. Dan ini adalah mental blok yang menghalagi seseorang untuk berusaha lebih maju lagi dalam soal pencampaian dunia.

Juga kita ingat kata Ustad yang jatuh pamornya ketika beliau melakukan pologami yaitu Ustad A A Gim , beliau sering menyanyikan lagu seperti ini

Barang siapa Allah tujuannya, Niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya, Niscaya kan letih dan pasti sengsara
Diperbudak dunia sampai akhir masa

Ya makanya lumayan banyak juga yang mempunyai prinsip dan keyakinan lebih baik sama dunia itu biasa saja, jagan terlalu ngoyo, sebab dunia di kejar malah kabur , dan dunia ini tidak lebih dari kotoran. Ya inilah pandangan mayoritas kita muslim di Indonesia yang dulu, dan menurut terori ini saat kita semakin cinta pada dunia maka kita akan semakin jadi budaknya, tapi saat kita cinta kepada Allah maka , Allah akan memenuhi kebutuhan kita, paham ini juga di pegang oleh orang-orang Jamaah Tagbigh (JT), makanya mereka kadang meningalkan anak istri hanya unutk berdakwah. Dan dari pemikiran dan pemahan ini maka kita akan kaya jika kita meninggalkan dunia.

Lalu ada juga ustad tivi yang lebih fenomenal lagi dan lebih mengundang pro dan kontra, Ya siapa lagi kalu bukan Ustad Sedekah, Ustad Yusuf Mansur. Dia mengajarkan menantang dunia , Mau punya perusahaan? Mau punya jodoh ? Mau pekerjaan? Mau utang segunung lunas? Mau punya rumah,? Mau pergi haji? ? Mau apa saja bisa dilakukan dengan meminta atau berdoa kepada yang punya dunia , yaitu Allah yang salah satunya adalah sedekah. Kesannya juga malah bingung masyarakat, berbagai kritik dan juga ada yang sami'na wato'na langsung tentang masalah sedekah ini. Dan rumus sedekah dari Ustad Yusuf Mansur lumayan populer juga hingga datang pemikiran dari ustad-ustad lain yitu teori matematika ikhlas dan anti itung-itungan he 66X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun