Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makar Dibalik Penghapusan Kolom Agama di KTP?

17 Desember 2014   17:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Benarkah ada makar di balik penghapusan kolom agama di KTP ? Tapi bukankah di Pakistan tidak ada kolom agama di KTP mereka mereka tetap saja beribadah dengan tekun? Bukankah ini adalah bentuk toleransi kita yang hebat ?

Teringat apa yang di ungkapkan oleh ahli sejarawan muslim kontenporer , Apa yang menyebabkan bangsa Arab yang dulu bisa berjaya dan merobohkan negara-negara adikuasa dizaman dahulu kini menjadi bangsa yang lambat dan bangsa yang terpecah. Dan dijawab oleh Ibnu Khaldun bahwa penyebabnya adalah hilangnya Ashobiyah pada bangsa Arab, hilangnya rasa cinta dan bangga menjadi orang Islam.

Dan mari kita melihat juga dengan bangsa yang dulu pernah dikabarkan oleh Rasullah , bahwa pasukan yang mengalahkan Bizaitum adalah sebaik-baik pasukan dan sebaik-baik pemimpin , yaitu Muhammad Al fatih 1639 dan para Ghanzinya . Yaitu bangsa Turki . Tapi sungguh tragis bangsa Turki juga mengalami kemunduran yang sangat tajam dan sampai-sampai menyalahkan agama dan kebudayaan Arab dan semua yang berbau Arab di hapuskan dan sampai-sampai azan saja menggunakan bahasa Turki dan siapa yang memakai baju gamis gaya Arab maka akan dihukum oleh pemerintah.

Dan ini Indonesia bukan Pakistan sejarah Pakistan beda jauh dengan sajarah bangsa ini, Pakistan dari awal berencana dan para pejuangnya adalah orang-orang Islam yang tidak mau menggunakan hukum nasional tapi setelah merdeka Pakistan bukanya menjadi negara Islam tapi menjadi negara republik dan dilanjutkan dengan kisah Bangladesh dan ujuang-ujungnya mereka tetap saja dimanfaatkan berjuang dan bertarung atas nama agama tapi ujungnya ya begitu.

Teringat kata-kata mendiang Soekarno , beliau paham dan mengerti dengan gaya perjuangan para pejuang-pejuang dunia tapi dia selalu mengingatkan ini Indonesia dan mempunyai arah dan cirikhas sendiri, kita boleh belajar pada bangsa lain tapi kita tetap bangsa yang harus Pede dan memiliki cirikhas sendiri bukan bangsa yang mengekor dengan bangsa lain.

Kata mereka ini supaya bangsa ini lebih bersatu dan lebih toleransi, tapi bukankan dari zaman sebelum Indonesia ada toleransi dinegara ini sudah sangat baik, dan negara ini ada mengakui lima agama, dan selain itu cuman dianggap kepercayaan dan dilindungi tapi bukan agama, setelah negara ini merdeka dan menjalani kemerdekaannya malah negara ini mengakui agama lain, selain dari lima agama besar itu, dan masuknya Ahmadiyah dan Syiah jelas memberikan warna tersendiri bagi bangsa ini. Dan mereka ingin menghapus kolom agama dalam KTP ini jelas dianggap makar sebagai penghapusan Ashobiyah rasa kebanggaan terhadap agama.

Dan sejarah panjang jelas sekali memperlihatkan yang dijajah selama 350 abad itu adalah yang beragama selain Khatolik , dan selain itu ya mereka lah yang berjuang memerdekakan bangsa ini. Dan atas nama agama dan dari dorongan agamalah mereka para pahlawan berjuang mengorbankan darah mereka untuk negara ini.

Dalam Islam sendiri nikmat yang paling besar nomer 1 adalah nikmatnya memeluk agama Islam , yaitu nikmat Iman dan islam , dan sangat konyol jika pemerintah menghapus kolom agama dalam KTP karena seperti tidak mengakui bahwa nikmat besarnya manusia ya nikmat Iman dan islam.

Kedua Islam itu agama yang besar dan memiliki banyak aliran dan yang jelas adalah aliran yang melenceng ini adalah aliran yang menodai kemurnian Islam itu sendiri, seperti Ahamadiyah dan Syiah , meski dengan sok inteleknya dan filsuf serta kearifan mereka dalam menyebarkan ajaran mereka tapi ini jelas menimbulkan benih-benih perpecahan, dan merupakan bom waktu itu sendiri yang akan menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa ini sendiri. Karena aliran ini menyakiti dan secara tidak langsung menodai kebenaran dan kemurinian yang jelas semua aliran fiqh dan dalam sejarah serta semua ulama jelas dan tegas hukumannya, dan jika pemerintah tidak tegas ya maka akan muncul benih benih dan celah buat semakin menimbulkan perpecahan cepat atau lambat.

Seperti yang di sabdakan oleh rasullah sendiri bahwa umat Islam itu banyak tapi mereka itu seperti buih dalam lautan , yang sangat mudah pecah belah dan sangat lemah. Dan itu ada di Indonesia dengan jumlah penduduk muslim paling banyak di dunia, dan merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, tapi pola pikirnya sudah rusak dan orang-orang pintarnya juga rusak, tapi serusak-rusaknya pola pikir dan sejahat-jahatnya pemimpin bangsa ini. Tapi rakyat kita tetap menerima dan tetap ramah .

Kebanyakan umat islam negri ini punya paham dan keyakinan bahwa “ Dunia ini adalah surganya orang kafir dan nerakanya orang muslim “ . Makanya kebanyakan muslim ya santai adem dan nerimo juga tidak terlalu masalah dengan hidup mereka yang sangat pas-pasan , dan memang ini sejatinya benar tapi kurang tepat, sebab seenak apapun di dunia dibandingin dengan akherat itu tidak ada apa-apanya, dan yang dimaksud neraka itu karena di dunia ini setiap muslim harus menahan hawa nafsunya dan melaksanakan perintah dan menjauhi semua larangan, ini lah yang dianggap sebagai nerekanya dunia karena tidak bisa bebas sebebas-bebasnya tapi bebas dalam kaidah yang sudah di terapkan dalam aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun