Dimana kaki dipijak disitu buah aku petik, sebelum berangkat ke pabrik aku menyempatkan diri untuk memanen buah jambu Jamaika yang sudah mulai merah kehitaman.
Karena warnanya yang merah baik bunga maupun buahnya maka membuat orang-orang yang melihatnya langsung terpikat.
Meski hujan masih begitu sering mengguyur tapi bunga-bunga jambu jamaika , Alhamdulillah tidak rontok. Sampai berbuah pun tidak rontok.
Cuman saat sudah membesar dan berwarna merah-merah pada rontok karena serangan kalong , bisa dilihat dari buah-buah yang masih bergerantungan di pohonnya tidak utuh.
Dan tahu sendiri buah jambu jamaika ini mudah banget jatuh kalau kesenggol sedikit aje.
Tetangga melihat buah-buah yang merah berjatuhan sering kali memungutnya dan mengambilnya. Ada juga nenek yang ikstrim dia malah mengprak buah yang tidak begitu tinggi berharap jatuh.
Mungkin mereka greget juga dengan jumlah buah jambu yang besar-besar berwarna merah tidak juga dipanen. Padahalkan yang merah ini belum manis dan memang buah ini tidak manis juga ko.
Maksudnya buah yang berwarna merah ini rasanya masih sepet sedangkan yang sudah mulai menghitam rasanya lebih enak. Apalagi kalau dimakan dalam keadaan dingin. Yaitu ditaruh didalam kulkas dahulu, rasanya unik banget tapi enak juga.
Selain itu ternyata buah jambu jamaika ini juga bisa menurunkan darah tinggi. Makanya banyak saudara dan tetangga yang memintanya.
Sebenarnya dahan dan ranting mau saya potong, tapi ketika melihat pohon ko berbunga dengan lebat makanya tidak jadi memotongnya. Padahalkan sekarang ini lagi deras-derasnya hujan.
Penggunaan Pupuk Organik Cair dalam hal ini saya menggunakan POC Biojen memang  nyata hasilnya. Meningkatkan jumlah bunga dan buah,serta membuat bunga dan buah tidak mudah rontok serta meningkatkan kualitas buahnya.
Kalau teman-teman pembaca kompasiana memiliki pohon buah yang belum berbuah juga, jangan lupa rawat dengan terus menyiramnya saat musim panas. Dan jangan lupa juga memberikan pupuk kepada pohoon buahnya.
Semoga pembaca semua diberi kesehatan, rezeki yang berlimpah dan pohon buahnya juga cepat berbuah ya! Pas saat memanjat pohonnya atau dibawah pohonnya saat memanennya. Di mana kaki berpijak disitu buah saya petik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H