Sudahkah padi kita itu sehat dan hasil panennya itu menyehatkan ?
Rumor bilang hasil pertanian kita itu tidak layak ekspor dan dikirim ke belahan bumi lain, karena hasil panen kita ini tidak bebasa dari residu bahan kimia . Dan konon kalau tidak bebas residu bahan kimia maka jelas dipertanyakan kesehatannya.
Mungkin padi kita sehat tapi belum tentu hasilnya sehat, karena penggunaan pupuk pemacu peningkat produksi yang belum organik 100% murni , apalagi pestisida jelas sekali kimia.
Tapi kesadaran tentang padi sehat dan menyehatkan ini belum laku di tengah petani kita, juga di tengah masayarakat kita.
Tapi Alhamdulilahnya, kita sebagai manusia ini memiliki badan yang ajaib yang tetap sehat meski bahan makanan kita ini tidak bersih dari bahan residu kimia .
Petani tidak percaya dengan segala sesuatu yang organik, karena buktinya malah lama pertumbuhannya, juga hasilnya.
Ada yang cepat pertumbuhannya eh bahan dasar dari pupuk ini lebih dari 30% adalah isinya kandungan N, yang memang diawal ketika disemprotkan ke padi , padinya akan cepat tumbuh dan langsung berwarna hijau.
Karena tanaman padinya berwarna hijau maka umumnya petani sangat senang, tapi sayangnya penaburan Urea dan NPK juga berlebihan sehingga sering kali harusnya padi sehat malah padi kena berbagai penyakit karena kelebihan unsur N atau urea ini.Â
Dan yang sering terjadi juga adalah tanaman padi jadinya rebah semua sebelum panen, karena berasal dari pemupukan yang tidak berimbang .
Begitupun dengan penangulan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) , petani lebih percaya dengan obat-obatan kimia. Bahkan semakin mahal sebuah pestisida maka semakin yakin kalau hama akan pergi dan tidak menyerang tanaman padinya.
Seperti sebuah gransi kalau obat mahal, tapi yang disayangkan adalah kadang penggunaan obat-obat atau pestisida ini digunakan melebihi aturan pakainya, ya memang pastinya hama-hama serta OPT pada mati dan musnah, tapi organisme yang menguntungkan juga ikut mati.