Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menangulangi Wereng Batang Coklat dengan Ramah dan Akrab Lingkungan

25 Juli 2018   11:28 Diperbarui: 25 Juli 2018   12:01 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membasmi Wereng Batang Coklat dengan LIBAS , picture dari saungURIP.blogspot.com

BAGAIMANA CARA MENCEGAH WERENG BATANG COKLAT (WBC) DAN VIRUS KERDIL RUMPUT DAN KERDIL HAMPA?

Pada tahun 2017 kemarin,  serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC), virus kerdil rumput, virus kerdil hampa di Jawa Barat sangat tinggi terutama di wilayah pantai utara (Kabupaten Cirebon, Indramayu, dan Subang ). Akibat gangguan Wereng Batang Coklat atau WBC  tersebut banyak petani yang hanya panen sekitar 20-40% atau sekitar 0,6-1,0 t/ha bahkan ada yang tidak bisa panen sama sekali.

Hama wereng batang coklat (WBC) merupakan hama utama tanaman padi sehingga menjadi hama yang sangat ditakuti petani karena bisa mengakibatkan gagal panen (fuso). Dan bukan hanya di Indonesia WBC ternyata juga ada di Australia, Bangladesh, Bhutan, Kore, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, Srilangka, Taiwan, Thailand dan Vietnam

Kerusakan akibat WBC terjadi akibat nimfa maupun dewasa yang menghisap sel di daerah floem. Tanaman yang terserang nampak seperti terbakar, WBC dapat berkembang biak dengan cepat, dan cepat menemukan habitatnya serta mudah beradaptasi dengan membentuk biotipe baru. Selain itu, hama ini menularkan juga penyakit virus kerdil hampa (VKH),  virus kerdil rumput tipe 1 (VKRT-I) dan virus kerdil rumput tipe 2 (VKRT-2). 

Pada saat vegetatif VKH menyebabkan daun rombeng, tercabik, koyak, atau bergerigi, terkadang berwarna putih.  tumbuh kerdil dengan tinggi 23,8-66,9% tertekan, keluar malai diperpanjang sampai 10 hari. Saat keluar malai tidak normal  (tidak keluar penuh), daun bendera terjadi distorsi. Saat pematangan buah tidak mengisi  dan menjadi hampa.

virus kerdil obati dengan LIBAS dan BIOGAN|BPTP Jawa Barat
virus kerdil obati dengan LIBAS dan BIOGAN|BPTP Jawa Barat
 Pengendalian WBC dan Virus Kerdil

- Kultur teknis. Pergiliran tanaman. Tidak menanam padi lebih dari dua kali selama setahun. Penggunaan pupuk secara seimbang. Kelebihan pupuk nitrogen justru mengakibatkan tanaman menjadi lebih peka, lebih mudah terserang WBC. Makanya gunakan POC Biogan.

- Untuk mengurangi populasi wereng pada waktu terjadi serangan dilakukan dengan pengeringan selama tiga atau empat hari. Sumber virus tanaman padi maupun gulma dihilangkan dengan jalan tidak meninggalkan batang padi di sawah setelah panen.

- Penggunaan vareites tahan wereng. Vareites tahan wereng yang digunakan disesuaikan dengan biotipe wereng yang menyerang. Pergiliran varietas sesuai tetuanya.

- Biologis. Predator yang sering memangsa hama ini pada stadia inang adalah Cyrortjius lividipennis (telur WBC dan nimfa WBC), Lycosa pseudoannulata (nimfa WBC dan WBC dewasa), Microvelia douglasi atrolineata ( nimfa WBC dan WBC dewasa ),  Synharmonia octomaculata (nimfa WBC dan WBC dewasa)  dan Paederus fuscipes ( nimfa WBC dan WBC dewasa); untuk Patogen ( beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae ). Penggembalaan itik pada sawah dapat mengurangi wereng.

Begitu juga dengan menggunakan insektisida LIBAS laba-laba tidak mati dan masih bisa memangsa imigran wereng ke tanaman padi khususnya diatas daun atau diabawah daun karena terperangkap oleh sarang laba-laba. Nimfa WBC dan WBC dewasa yanga da di atas tanah bisa dimakan oleh katak sawah, karena LIBAS adalah insektisida yang berfungsi mengusir hama Wereng Batang Coklat, tapi ramah dan akrab lingkungan , binatang yang lain tidak terpengaruh seperti laba-laba dan juga katak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun