Cara Meningkatkan Hasil Panen Timun
Bagaimana sih cara meningkatkan produksi timun ?
Dan Bagaimana juga supaya hasil timunnya itu banyak dan juga menyehatkan?
Di sebuah saung di belakang GKBI Cirebon, di tengah kebun pepayanya Bapak Sujana , kami saat itu berkumpul dan Bapak Sujana yang setahun lagi akan pensiun dari kedinasannya di Dinas Perikanan dan Kelautan ini menceritakan analisa usaha timun untuk persiapan bulan puasa , beberapa bulan yang lalu. Dan menargetkan seminggu sebelum puasa tanaman timunnya ini akan panen.
Bapak Sujana sedang memilih hasil panen timunnya
Bapak Sujana juga dahulunya juga lama bekerja di dinas pertanian Kabupaten Cirebon, waktu itu sedang mempersiapkan benih-benih timun yang mulai tumbuh. Dan selang beberapa lama, saya mampir lagi bersama bapak Sujadih Kangoloh untuk mensurvai kebun pepaya Calirofornianya yang banyak yang layu dan mati  dan waktu itu Bapak Ir. Sujadih Kangoloh mengeceknya dan menyimpulkan parit yang dibuat kurang dalam dan menyebabkan akar pohon-pohon pepaya ini terendam air hujan makanya menyebabkan layu dan mati karena kesalahan teknis paritnya yang kurang dalam kurang memenuhi syarat dalam menanam pohon pepaya yang sesuai standar.
Dan saat itu dibawah pohon-pohon pepaya sudah ditanam tanaman timun, dan waktu itu juga bapak Sujana ingin Bapak Sujadih membuatkan formula pupuk organik cair untuk tanaman timunnya supaya timunnya itu dapat berbuah dan dipanen seminggu sebelum puasa. Dan sudah kita ketahui semua bahan makanan itu akan naik setelah bulan puasa.
Dan ketika untuk ke 3 kali saya berkunjung dan melihat langsung ternyata timun-timunnya sudah banyak yang berbuah dan bunganya juga sangat banyak. Dan bapak Sujana bercerita kalau tanaman timun-timunnya itu adalah timun organik , karena hanya memakai pupuk organik cair formula Bapak Ir Sujadih , yaitu Pupuk Organik Cair Biogan.
Dan hasilnya memang luar biasa, waktu itu menantu bapak Sujana, yaitu mas Indra juga mengatakan " Ini bunganya banyak sekali, kalau berbuah semua, kami cape memanenya, sambil tertawa."
Dan sewaktu saya mampir juga terasa sangat menyenangkan melihat mas Indra membawa plastik kresek dan mengambilin buah-buah timun yang besar-besar. Dan saat itu saya hanya memakan buah timun langsung memetiknya sendiri.
Bapak Sujana juga bercerita kalau tanaman timunnya ini juga tidak menggunakan peptisida dan insektisida kimia hanya memakai insektisida organik LIBAS sisaan untuk mengusir hama walang sangit untuk padinya. Yang ternyata sangat efektif dan cerdas hama walang sangit kabur dan hasil padinya juga lebih menyehatkan karena tidak mengandung bahan residu kimia.
Lihat Inovasi Selengkapnya