Kita tidak pernah tahu apa-apa saja rencana Tuhan dalam hidup kita. Â Dalam hidup ini kita dihadapkan kepada banyak pilihan. Pilihan baik dan buruk. Perintah Tuhan jelas, pilihlah yang baik. Seperti jika kita ingin hidup berkecukupan dan nyaman, maka bekerjalah, berusahalah mencari rezki yang halal. Jika kita ingin selamat diperjalanan, maka berkendaralah dengan hati-hati. Jika kita ingin mendapatkan istri yang baik lagi sholehah, maka sholehkan diri terlebih dahulu, baikkan diri kita. Jika kita ingin masuk surga-Nya nanti, maka beribadahlah, beramallah yang banyak lagi ikhlas. Dan masih banyak lagi, tentunya harus diiringi dengan memperbanyak doa, agar kita terus mendapat perlindungan-Nya. Allah SWT Maha pengabul doa.
Namun, terkadang kekhawatiran sering menyelimuti. Ketakutan sering menghampiri. Di sekeliling kita banyak kejadian yang tak terduga.  Baru saja penulis mendapat cerita dari teman, seorang rekan guru di tempat pernah bertugas dulu yang baru sebulan lalu menikah ditimpa musibah. Dua minggu setelah menikah suaminya  diminta mundur dari tempatnya bekerja. Kabarnya karena alasan mengambil libur lebih dari cuti yang diberikan.  Pada suatu pagi sebelum ke sekolah suaminya bilang akan pergi mencari kerja. Namun tiga hari berselang suaminya tak pulang, terakhir ditemukan telah wafat gantung diri di sebuah hutan. Namun kondisinya tak wajar, ada kecurigaan dibunuh orang.
Lalu ada pula kisah seorang teman. Seumur-umur hidupnya baik-baik saja. Tidak pernah punya persoalan dengan orang lain. Lalu akhir-akhir ini ada orang yang menerornya lewat telepon jika ingin selamat penlepon meminta ditransfer sejumlah uang atau minta dibelikan pulsa. Penelepon tersebut tahu identitas pribadi dan keluarganya. Â Dia ketakutan. Penelepon mengancam, tidak boleh bilang siapa-siapa baik suami atau keluarganya apalagi lapor polisi. Â Sudah banyak uangnya habis karena menuruti teror tersebut. Â Akhirnya karena tak tahan dia lapor pada suaminya. Â Suaminya memberanikan diri mengancam balik penelepon tersebut dan melaporkannya ke polisi. Â Sudah beberapa lama tidak ada lagi teror itu. Â Namun dia masih was-was dan merasa tidak nyaman, karena si penelepon belum juga tertangkap.
Belum lagi kisah kriminal di televisi, surat kabar, internet yang beragam. Pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penipuan dan lain sebagainya membuat kita khawatir. Dunia terasa tidak aman. Di dunia facebook, twitter, BBM, kita seperti ditelanjangi, banyak orang yang tahu identitas kita. Tentu kita khawatir dan berharap identitas kita itu tidak disalahgunakan orang lain untuk berbuat jahat kepada kita.
Kekhawatiran dan ketakutan sering membuat orang frustasi, padahal belum terjadi. Â Kadang mengalahkan akal sehat, lalu pergi kedukun, meminta penangkal, dan sebagainya. Akibatnya musibah yang seharusnya tak datang jadi datang karena kita sudah meminta pertolongan selain kepada Tuhan. Â Ingat musibah bukan hanya sekedar ujian tapi juga kadang adalah hukuman untuk kita di dunia.
Karenanya, mungkin yang terbaik kita kembalikan semua kepada Tuhan pemilik hidup ini. Â Waspadalah di setiap waktu. Dekatkan diri kepada agama, niscaya ketakutan dan kekhawatiran itu pasti hilang, berdoalah untuk selalu diberi perlindungan, yakinkan bahwa tiada seorang pun pelindung yang maha hebat kecuali lindungan Tuhan semata. Â Beribadah dan beramal sholeh lah. Kerjakanlah itu dengan ikhlas! Â Insyaallah hidup kita akan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H