Kemacetan sore hari di Bukittinggi di saat Ramadhan kali ini memang terasa sekali. Di beberapa ruas jalan yang terdapat tempat penjualan berbagai macam makanan untuk berbuka, maka dipastikan akan macet. Beberapa petugas polisi memang nampak ada disana, namun yang kami lihat hanya melakukan pengawasan dari pinggir jalan dan sesekali meniupkan peluitnya. Hal itu menjadi tanda tanya bagi kami. Keponakan saya yang kuliah di UNRI mengeluhkan : "Kok, polisinya tidak turun ke jalan memberikan aba-aba pengaturan agar lalu lintas teratur dan tidak macet seperti ini akibat tidak ada yang mau mengalah dan saling seruduk supaya duluan?" Begitu juga Abang saya yang datang dari Jakarta berkata: "Itu polisinya kok malah di pinggir jalan seperti model saja!" Keponakan saya yang masih SMP membidik situasi itu iseng dengan kamera ponselnya.
(Dua Orang Polisi berdiri di pinggir trotoar memperhatikan kemacetan didepannya. sumber: Dok.Pribadi)
Tugas Polantas adalah menjaga keamanan dan kenyamanan berlalu lintas. Setidaknya polisi turun ke jalan, memberikan aba-aba seperti yang pernah saya pelajari di Sekolah Dasar dulu atau seperti yang pernah kita lihat di televisi polisi mengatur lalu lintas di tengah-tengah persimpangan jalan. Seorang Mantan Kapolri seperti Kapolri Hoegeng saja dulu tidak pernah segan turun kelapangan mengatur lalu lintas ketika dia lihat anak buahnya tidak ditempat atau tidak bekerja sebagaimana mestinya.
(Polisi mengawasi persimpangan dari pinggir jalan. Foto. Dok Pribadi)
Demikianlah sedikit kritikan kepada Polantas. Tulisan ringan ini tidak bermaksud menyudutkan siapapun. Tulisan ini hanya bentuk keprihatinan masyarakat pengguna jalan raya atas kinerja polantas yang seharusnya dapat memberikan kenyamanan walau pada saat macet sekalipun.
Selamat bertugas Pak Pol!
Semoga tugas berat anda diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H