Persepakbolaan nasional kini memang tidak bisa lagi disebut sekelas tarkam. Sepakbola kita kini sudah bisa dibilang sudah profesional layaknya persepakbolaan di negara-negara yang kita tonton di televisi seperti Inggris, Spanyol, Jerman, Jepang dan lainnya. Namun tentu tetap kalah profesional dari negara-negara tersebut diatas. Setidaknya satu dasawarsa terakhir sepakbola kita sudah dikelola meniru persepakbolaan negara-negara maju tersebut. Kita sudah punya Liga profesional yang menaungi klub-klub profesional dari sabang sampai merauke. Klub-klub sepakbola kita kini juga sudah mampu menghidupi para pemainnya, sehingga bisa fokus menjadi pemain sepakbola. Tidak lagi seperti dulu menjadi pemain sepakbola hanya sampingan. Bahkan kini, para pesepakbola asing dari berbagai negara sudah banyak dikontrak oleh klub-klub kita. Kontrak dan gaji pemain bahkan sudah gila-gilaan, mulai dari ratusan juta hingga mencapai milyaran rupiah. Menjadi pemain sepakbola yang dikontrak klub-klub Indonesia kini sudah bisa dibanggakan. Kemudian stadion-stadion kita kinipun sudah bagus-bagus. Megah-megah layaknya stadion-stadion luar negeri. Setiap pertandingannyapun kini selalu disiarkan langsung televisi swasta nasional. Nah, salah satu klub Indonesia profesional itu adalah Semen Padang FC. Klub milik perusahaan Semen Padang yang bermarkas di Bukit Indarung, Padang, Sumatera Barat. Seputar klub kebanggan "urang awak" ini bisa pembaca dapatkan di wikipedia. Untuk melihat apa saja "kemewahan" Klub ini, marilah kita intip dapur Klub ini yang sore nanti (pukul 15.00 WIB) akan berhadapan dengan Persib Bandung. Sebelum pertandingan Semen Padang FC sendiri sudah berada di Bandung, bahkan Sabtu pagi sudah melakukan latihan di stadion Jalak Rupat lokasi pertandingan nanti. [caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="Semen Padang FC berlatih Stadion Jalak Rupat. (Foto: Ari Babbel)"][/caption]
Walau memang baju latihan yang dipakai pemain Semen Padang masih baju stock lama karena masih ada nama Ellie Aiboy yang dipakai salah satu pemain tentu tidak akan mengurangi kesan "kemewahan" klub tersebut.
Pemain Klub Semen Padang juga sangat menjaga kesehatan pemainnya di Bandung yang kini memang terkena dampak abu letusan gunung kelud. Pemain berlatih diwajibkan mengenakan masker, walau sebenarnya pemain sudah terbiasa berlatih dikandangnya Indarung dengan kondisi begitu. (Markasnya kan dekat Pabrik Semen Padang hehe..)
[caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="Pemain Asing Semen Padang menggenakan masker di kening (Foto: Ari Babbel)"][/caption]
Semen Padang juga menginapkan pemainnya di hotel bukan gelar tikar di stadion. Pemain Semen PAdang dan kru menginap di hotel Grand Serena Bandung.
[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Pemain Semen Padang dan Offisial Makan malam di Hotel Grand Sena (foto: Ari Babbel)"][/caption]
Bila melihat Semen PAdang ini, maka memang sudah pantas kita sebut klub-klub kita sudah profesional. Bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan klub untuk laga kandang mulai dari sewa hotel, transportasi, konsumsi pemain dan lain sebagainya.
Belum lagi kontrak dan gaji pemain, perawatan stadion kandang dan fasilitas lainnya. Tentunya klub profesional Di Indonesia harus kaya. Dan Semen Padang termasuk klub tersebut karena hingga kini belum terdengar Semen Padang bermasalah mmbayar gaji pemainnya seperti klub-klub lain yang bahkan ada pemain asingnya sampai meninggal dunia gara-gara sakit tidak digaji. Untunglah Semen Padang tidak begitu.
Itulah sedikit dapur semen padang yang memang terkesan mewah. Mudah-mudahan Semen Padang bisa mengalahkan persib. Prediksi saya skor 2-1 untuk kemenangan Semen Padang.
Begitu juga semoga para suporter tidak anarkis. Sebab anarkis itu tak ada gunanya. Sepakbola adalah olahraga hiburan bukan olahraga hidup mati. Semoga anak-anak muda tanggung yang sering biang onar di setiap pertandingan dapat dikendalikan oleh panpel pertandingan. Semoga.
Salam olahraga!