Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Pacar Meminta dan Memaksa

6 November 2014   06:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lagi, problema kehidupan remaja yang kian mengkhawatirkan. Sebutlah namanya Aliyah siswi kelas XII SMK yang sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional tahun 2015. Aliyah adalah siswi berprestasi yang selalu juara kelas dan berprilaku sopan dan santun di sekolah. Hanya saja sudah lama diketahui Aliyah berpacaran dengan teman sekelasnya sebutlah namanya Dewa yang terkenal bandel.

Bapak/ibu guru pernah juga mengerumpi tentang pasangan ini di majelis, kok bisa ya? kabarnya ada juga guru yang menasehati Aliyah agar mereka putus, karena dikhawatirkan terjadi apa-apa dengan aliyah. Tapi, hubungan mereka tetap lanjut. Bapak ibu guru pun sering memperogoki mereka jalan berdua, berboncengan dan sebagainya. Akhirnya waktu berjalan terus, kisah mereka sudah tak lagi jadi topik hangat di majelis.

Kegemparan dimulai ketika pada senin siang terjadi kegaduhan dikelas mereka. Aliyah sambil menangis lari dari kelas ke majelis guru. Sebagian guru mendatangi kelas yang gaduh tersebut. Ceritanya, Aliyah ditampar dan dicekik oleh Dewa. Dari Aliyah diketahui ternyata kejadian penamparan dan pencekikkan ini bukan kali ini terjadi, tapi terjadi di kelas baru kali ini.  Selama mereka berpacaran kata Aliyah sering ditampar, dicekik dan dicubit dengan kasar sampai lengannya biru-biru oleh Dewa. Penyebabnya macam-macam. Dewa adalah anak yang cepat emosi dan kasar.

Lalu oleh wali kelas dipanggillah kedua orangtua Aliyah dan Dewasa. Sebab ini sudah masuk kategori kekerasan, apalagi Dewa sempat mengancam akan membunuh Aliyah, bahkan ada info dari teman mereka, Dewa sering membawa pisau kecil yang diselipkan di dompetnya. Namun ketika digeledah tidak ditemukan pisau itu.

Orangtua Aliyah ngotot akan mempolisikan Dewa. Dia tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu oleh Dewa. Sedang orangtua Dewa memohon untuk tidak mempolisikan dan minta berdamai. Dengan menjamin anaknya Dewa tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.

Orangtua Aliyah tidak puas dia ingin tahu lebih banyak lagi apa saja yang sudah dilakukan Dewa terhadap anaknya, sayangnya Dewa membantah semua tuduhan. Situasi kembali panas. Dewa pakai acara sumpah-sumpah segala tidak pernah memukul, menampar, dan mengancam Aliyah. Hal ini membuat emosi ayah Aliyah naik lagi. Apalagi Dewa sempat membentak Aliyah agar tidak melebih-lebihkan cerita.

Saya yang diminta menengahi oleh walikelas, guru BK dan waka kesiswaan meminta introgasinya dpisah. Aliyah oleh guru BK yang perempuan dengan membawa ibu dari Dewa sebagai saksi, sedang Dewa dintrogasi oleh waka kesiswaan dengan ayahnya Aliyah sebagai saksi. Dari hasil didapatlah temuan yang mengejutkan dan sangat memprihatinkan.

Pengakuan Aliyah, dirinya ditampar, dipukul, dan tindakan kekerasannya lainnya bukan saja masalah cemburu nya Dewa saja, tapi ternyata karena Aliyah selalu menolak ajakan Dewa untuk berhubungan intim, melakukan oral seks, dan sebagainya. Aliyah juga mengakui pernah terpaksa meladeni permintaan Dewa untuk meremas-remas bagian tubuhnya dan mengocok mr. P nya Dewa sambil menunjukkan video porno di hapenya. Sejak itu Aliyah sering merasa bersalah dan berdosa serta selalu berusaha menjauhi dewa. Aliyah juga memutuskan sepihak hubungan mereka. Dewa tidak terima dan mulai main ancam dan  puncaknya pemukulan dikelas senin kemaren.

Pengakuan Dewa, dia tidak terima diputus begitu saja oleh Aliyah. Dia sakit hati, apalagi didapat cerita Aliyah lagi dekat dengan cowok lain yang beda kelas. Dewa juga mengakui pernah memukul, menampar Aliyah dan tindak kekerasan lainnya karena sakit hati Aliyah minta putus terus. Juga mengakui pernah mengancam Aliyah lewat sms.

Lalu masing-masing orangtua diberi kesempatan untuk mencocokkan informasi yang didapat dengan anaknya masing-masing. Dewa terlihat menangis tersedu-sedu ketika dinasehati ayah dan ibunya.  Ayah ibunya mengancam mereka sendiri yang akan mencobloskan Dewa ke penjara karena kekerasan dan pelecehan yang dia lakukan karena telah membuat malu keluarga.

Akhirnya setelah diberikan nasehat dan tausiyah agama. Lalu diberi pertimbangan juga apa akibatnya bagi Dewa kalo kasus ini diteruskan ke polisi, dan imbas psikologis terhadap Aliyah jika sampai masalah ini jadi urusan polisi dan kemudian diketahui masyarakat banyak lalu ceritanya dilebih-lebihkan maka tentu akan menjadi aib kedua keluarga. Kedua orangtuapun bersepakat saling bermaafan dan berdamai. Hanya saja orangtua Aliyah meminta jaminan dari keluarga dewa agar anaknya bisa tenang dan nyaman bersekolah. Satu sms atau tindakan saja yang membuat Aliyah terancam, maka kasus ini akan jadi kasus polisi ancam orangtua Aliyah. Diaminkan oleh Orangtua Dewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun