Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jupp Heynkes Pelatih Bola yang Cinta Istri

10 Juni 2013   23:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370914834762326889

[caption id="attachment_266865" align="aligncenter" width="592" caption="Ilustrasi/ Admin (kompas.com)"][/caption] Pencinta bola tentu kenal dengan nama Jupp Heynkes,  pelatih Bayern Munchen yang baru-baru ini menjuarai Liga Champion 2013.  Kita tidak akan membahas sepak terjangnya di dunia bola, tapi kita akan membahas sisi lain yang sangat mempengaruhi prestasinya di dunia bola.  Sisi lain yang diharapkan dapat menjadi cerminan bagi kita semua. Mantan skuad tim nasional Jerman saat juara di Piala Dunia 1972 dan Euro 1974 ini dikenal sebagai pria yang sangat menjaga komitmen dan berjiwa besar.  Lihat saja, saat dia menangani Klub Bayern Munchen yang dimulai tahun 2011 lalu, di musim pertamanya dia gagal membawa Bayern Munchen meraih trofi Champion, dikesempatan kedua dia berpeluang besar meraih trible Winner bersama Munchen, namun apa lacur ditengah musim manajemen sudah mengeluarkan "sinyal" bahwa dia akan diganti dengan Pep Gardiola. Kecewakah dia? Siapapun dalam kondisi itu tentu akan merasa hal itu. Merasa tak dihargai. Tapi, dia Laki-laki yang berjiwa besar.  Dia terus bekerja dengan baik. Tidak terpengaruh dengan keputusan manajemen tersebut.  Kemenangan demi kemenanagan diraih timnya, dan akhirnya menjadi juara Bundesliga, lalu Liga Champion hingga terakhir Piala Jerman. Lengkap sudah Tribble Winner yang menjadi komitmennya terhadap Tim dan manajemen Klub. Kunci keberhasilan mantan pelatih yang pernah mengantarkan Real Madrid  juara Liga Champions untuk pertama kali dalam 32 tahun pada tahun 1998 ini adalah dukungan istrinya. Makanya tidak mengherankan ditahun 2013 ini, ia memutuskan untuk tidak lagi menjadi pelatih di musim berikutnya, walau sudah banyak klub yang serius meminangnya.  Alasannya adalah : “Saya telah berjanji dengan istriku tahun lalu bahwa saya akan menyelesaikan kontrak di Bayern, dan kemudian berhenti bekerja sebagai pelatih. Saya menyadari bahwa saya telah memasukki usia tertentu." Janjinya terhadap istri dibayar indah oleh Tuhan dengan keberhasilan meraih Trible winner yang sangat jarang didapat oleh pelatih-pelatih lain. Oleh karenanya kita pantas belajar banyak dari sosok Jupp heynckes ini.  Jadilah laki-laki sejati yang penuh tanggungjawab dan menepati janji.  Apapun tantangan pekerjaan dan tekanan yang datang kepada kita, jangan terpengaruh, selesaikan pekerjaan itu dengan baik!  Namun, tentu jangan lupa selain mohon doa restu orangtau, doa dan dukungan  istri juga sangat berpengaruh! Tiadalah pria hebat, kecuali ada wanita hebat dibelakangnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun