Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo, Ber"ganti Hati" ala Dahlan Iskan

3 Januari 2012   13:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiawan Djody (SD) dikenal selain sebagai pengusaha dia adalah seorang musisi yang sering menyuarakan kritik sosial terutama lewat musik bersama Iwan Fals, Sawong jabo dan musisi legendaris kawakan lainnya mendirikan Kantata Takwa yang fokus menyuarakan keadilan dan kritik sosial. SD sudah lama vakum bermusik karena dilanda sakit liver. Kemudian SD pun menjalani "Ganti Hati" di Singapura termotivasi Dahlan Iskan (DI) yang sukses berganti hati di China. Sebelum Dahlan Iskan tokoh indonesia yang pernah juga menjalani ganti hati di Singapura tapi gagal adalah Nurcholis Madjis (Cak Nur), namun karena tekad untuk sehat sangat kuat, SD menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, dan hasilnya beliau masih diberi umur panjang seperti pak DI. Dalam wawancara saat kongser Kantata Barock Desember 2011 lalu SD mengatakan: ”Saya syukuran karena dapat kembali survive. Dokter pernah bilang kesempatan sembuh saya kecil, 20 persen saja enggak ada. Tetapi, saya diberi kesempatan hidup. Ini mukjizat, saya harus mengisi hidup dengan perbuatan baik”

Dalam komitmennya bermusik walau baru saja sembuh dan disarankan banyak istirahat, SD dengan lugas berkata : saya ingin tetap berjuang. Lebih baik mati bersemangat sambil teriak di panggung konser-konser daripada mati menua dan pikun di rumah ". Keberhasilan berganti hati membuat semangat SD untuk berbuat yang terbaik buat bangsanya semakin menjadi-jadi, sama halnya yang terjadi pak Pak DI.

Seperti kita ketahui, saat ini Dahlan bukan lagi milik Jawa Post, tapi sudah menjadi milik semua orang, menginspirasi semua orang, dan Koran pesaing selevel Kompas pun mengakui itu, buktinya berita tentang Dahlan Iskan selalu menjadi berita utama, begitu juga di kompasiana tulisan tentang Dahlan Iskan selalu jadi HL atau dibaca banyak orang. Dan ini jugalah sebabnya saya memilih judul membubuhkan ala Dahlan Iskan. hehe...

Dengan berhasilnya transplantasi hati Dahlan Iskan dan Setiawan Djody ini, menjawab semua isu yang menimpa Cak Nur yang gagal berganti hati, Waktu itu banyak orang berpendapat, Cak Nur meninggal dunia karena dimurkai Allah makanya mukanya hitam. Ternyata yang terjadi tidaklah demikian. Orang yang menderita sirosis hati pasti mukanya hitam. Begitu juga DI dan SD. Namun setelah transplantasi muka mereka kembali bersinar, bahkan nama merekapun makin bersinar, Seperti Pak DI yang digadang-gadangkan untuk calon presiden RI 2014 nanti, tapi yang terpenting tentunya semangat mereka untuk berbuat lebih untuk bangsa ini juga makin bersinar.

Pak DI pernah mengingatkan “ Kalau muka menjadi hitam, itu karena kotoran ikut beredar melalui aliran darah karena hati yang telah rusak,” kata Dahlan Iskan. Nah, coba cek di cermin wajah kita semua apakah menghitam? Jika ya, barangkali liver anda sakit, kalau liver anda baik-baik saja, mungkin "hati" yang sakit, karena udah jam 20.30 anda belum juga sholat Isya...kemana hati anda! pisss......Nah, kalo liver yang sakit atau "hati" yang sakit, maka kita semua harus "ganti hati" !

salam kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun