Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

=Berdamai dengan Hati=

31 Agustus 2010   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung dermaga kapal perang TNI AL -386 bersandar...

tak ada tentara, sepi hanya lampu hidup satu dua di kabinnya

lalu sepi menyeruak ke hatiku...hampir 48 jam tiada kabar darimu

perang pun berkecamuk dibatinku

aku mencoba berdamai dengan sunyii..tidak menduga apa-apa

tidak berprasangka apa-apa

sebab dalam cinta tidak boleh ada praduga

* * *

lalu azan magrib berkumandang, lampu-lampu kapal menyala

di seberang selat lampu-lampu kota  batam begitu terang

satu-satu feri, speedboat menepi bersandar pulang

dan kuhadapkan mukaku bersujud kepada pencipta segala cahaya

lalu kukirim doa untukmu sayang.....

barangkali cinta kita tak seindah Aisyah - Muhammad

atau tidak sedasyahat cinta Ainun-habibie

tapi, aku yakin ketidaksempurnaan kita berdua

tidak kan jadi penghalang untuk kita

merajut cintaberbuah surga

Dermaga TNI AL- Tanjung uban, 27 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun