Mohon tunggu...
Ahmad Broer
Ahmad Broer Mohon Tunggu... profesional -

sedang melakukan proses dan terus berproses....belajar dan membelajarkan diri

Selanjutnya

Tutup

Money

Kota Serang, dari Kota Berkembang Menjadi Kota Maju

8 September 2012   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:45 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

adalah sebuah conditio sine qua non bahwa terbangunnya sebuah kota besar secara fisik ditandai dengan berdirinya bangunan-bangunan fisik dan gedung-gedung bertingkat seperti kantor pemerintahan megah pencakar langit atau menjamurnya pasar-pasar modern dengan bangunan etalase bertingkat. menurut Doxiadis, 1968 bahwa ada 2 (dua) prinsip kota yang harus terpenuhi yaitu container (wadah) yang terdiri dari nature dan shells dan content (isi) yang terdiri dari man, society dan network. bahwa terjadi hubungan yang saling melengkapi antara dua prinsip tersebut adalah sebagai sebuah keharusan karena apabila salah satu unsur tidak terpenuhi maka akan terjadi ketidakseimbangan.



Kota Serang sebagai sebuah ibu kota propinsi termuda di pulau jawa yaitu Banten saat ini sedang, sudah dan terus menggalakan pembangunan fisik diberbagai sudut kota sebagai ciri tumbuh kembangnya peradaban kota, tidak sulit untuk menemukan pusat keramaian pasar modern seperti Ramayana,  kawasan perkantoran propinsi, pasar modern carefour, megahnya hotel-hotel berbintang dan menjamurnya pasar ritel dan super market. dan hal tersebut berlaku secara serempak di kota-kota yang sedang berkembang di Indonesia.



selain sebagai tuntutan modernisasi perkembangan kota yang didukung oleh kebijakan pembangunan yang pro investasi, pola masyarakat yang cenderung konsumtif merupakan awal perubahan kebiasaan dan budaya lokal setempat. saat ini akan sangat jarang ditemui masyarakat yang berbelanja baju atau perlengkapan lainnya di pasar-pasar tradisional dan justru sebaliknya masyarakat cenderung mengkonsumtifkan dirinya melalui pasar-pasar modern, beberapa produk hasil petani di desa seperti buah-buahan dan sayur-mayur bahkan diperdagangkan di pasar-pasar modern.



tak bisa dipungkiri bahwa pola pergeseran pola konsumtif masyarakat kota Serang yang lebih nyaman dan instan untuk mendatangi dan berbelanja di pasar modern (ramayana, carefour dan sebagainya) dibandingkan pasar tradisional (pasar lama dan pasar Rau) akan menciptakan ketidakseimbangan kesejahteraan masyarakat kecil. visi kebijakan yang pro investasi pasar bebas seharusnya tidak serta merta mengabaikan kesejahteraan masyarakat kecil yang mencari nafkah di pasar-pasar tradisional, misi kebijakan pembangunan ekonomi yang hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi sejatinya tidak mengorbankan hakikat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.



upaya dan pemikiran yang memprioritaskan pembangunan ekonomi usaha kecil perlu menjadi perhatian, kebijakan pemerintah kabupaten dan kota Serang guna mewujudkan pembangunan ekonomi kota berkembang menjadi kota besar perlu diarahkan kepada mekanisem strategis yang dapat memberikan ruang gerak tumbuhnya usaha-usaha kecil dan pola birokrasi ekonomi yang bercirikan ekonomi kerakyatan perlu menjadi visi dan misi yang harus terus diberdayakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun