Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, bukan hanya seorang pemimpin, tapi juga pembuat budaya, strategis, dan 'sensemaker'. Berperan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia, Soekarno memanifestasikan dirinya sebagai seorang ikon kebudayaan dan pemikir strategis yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir bangsa Indonesia.
Sebagai Pembuat Budaya
Soekarno mengambil peran penting dalam membangun budaya politik nasional Indonesia. Dengan retorika dan pidato inspirasionalnya, dia mengajarkan rakyat Indonesia tentang arti kemerdekaan dan demokrasi. Soekarno menciptakan budaya Pancasila, dasar ideologis negara yang melibatkan lima prinsip utama: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila, yang sekarang menjadi identitas nasional Indonesia, mencerminkan bagaimana Soekarno menciptakan dan mempengaruhi budaya negara.
Sebagai Strategis
Sebagai pemimpin, Soekarno menunjukkan keterampilan strategis yang luar biasa dalam menghadapi tantangan politik dan sosial. Dia berhasil memanfaatkan momentum revolusi kemerdekaan untuk menyatukan berbagai kelompok etnis, budaya, dan agama yang berbeda dalam satu identitas nasional. Dalam situasi sulit pasca-kemerdekaan, Soekarno menerapkan strategi 'Politik Luar Negeri Bebas-Aktif', yang memungkinkan Indonesia menjaga otonomi dan kedaulatan dalam lingkungan internasional yang ditandai oleh dualisme Blok Barat dan Blok Timur.
Sebagai Sensemaker
Soekarno juga adalah sensemaker, seseorang yang memberikan makna dan pemahaman pada situasi yang kompleks atau bingung. Dalam konteks Revolusi Indonesia, Soekarno memberikan penjelasan dan arah bagi rakyat Indonesia, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang tujuan dan proses kemerdekaan. Dia sering menggunakan cerita, metafora, dan analogi dalam pidatonya untuk menyederhanakan konsep-konsep kompleks dan membantu orang memahami tantangan dan solusi yang dihadapi bangsa.
Maka itu, Soekarno bukan hanya menjadi simbol kemerdekaan Indonesia, tetapi juga seorang pembuat budaya, strategis, dan sensemaker yang membantu membentuk negara dan identitas nasional Indonesia. Dia menciptakan kerangka bagi rakyat Indonesia untuk memahami dunia dan posisi mereka di dalamnya, mengajarkan pentingnya persatuan dan demokrasi, dan memimpin negara melalui periode kritis dengan kebijakan strategis dan pemahaman yang tajam tentang dinamika politik global dan lokal. Maka, peran Soekarno dalam sejarah Indonesia akan selalu dikenang sebagai seseorang yang membentuk arah dan budaya bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H