Mohon tunggu...
Albeth Kusuma Sanjaya
Albeth Kusuma Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - IG : albeth21

Pelajar di SMA Pius Tegal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerja Sama Jadi Kunci Kesehatan Bersama

22 Mei 2021   13:09 Diperbarui: 22 Mei 2021   13:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: globalcitizen.org

Akhirnya setelah beberapa waktu, penyakit tersebut semakin bertambah parah dan barulah pihak keluarga membawa si penderita ke dokter dan barulah diketahui bahwa si penderita terkena kanker usus besar yang sudah memasuki stadium 4 yang bisa dibilang sudah sangat sulit untuk disembuhkan, karena kanker tersebut telah menyebar dan menyerang organ-organ lain seperti hati dan paru-paru. 

Penyakit kanker usus besar yang seharusnya dapat ditangani lebih awal ketika masih berupa tumor jinak (polip) menjadi tidak terkendali karena kurangnya kerja sama antarmanusia. 

Bayangkan jika kejadian tersebut terjadi pada kasus dengan skala yang lebih besar seperti pandemi virus, jika semua negara tidak mau saling bekerja sama, maka kasus pandemi tersebut tidak akan dapat diselesaikan dengan mudah. Semua penyakit dan masalah kesehatan selalu berawal dari suatu masalah kecil yang kemudian disepelekan. 

Di sinilah kerja sama sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan, dengan saling mengingatkan, mendukung, dan memberikan empati terhadap seseorang yang menderita penyakit. 

Kerja sama untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga, teman, dan masyarakat sekitar, kemudian barulah memasuki lingkup yang lebih besar lagi yaitu negara. Sehingga pada akhirnya kerja sama tersebut akan terus berakar dan berkembang hingga mencakup seluruh dunia.

Kerja sama juga merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Sekitar 2 tahun setelah Perang Dunia I, pada 10 Januari 1920, untuk pertama kalinya didirikan suatu organisasi internasional yang bernama Liga Bangsa Bangsa (LBB) dengan tujuan utama untuk melucuti senjata antarnegara, mencegah peperangan, menyelesaikan pertentangan antarnegara melalui negosisasi dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global. 

Namun, sayangnya tujuan mulia tersebut tidak terlaksana dengan baik karena pada akhirnya Jerman melakukan penyerangan pada Polandia dan menyebabkan dimulainya Perang Dunia II pada 1 September 1939. 

Kemudian setelah banyaknya pertumpahan darah yang terjadi, Perang Dunia II berakhir pada 15 Agustus 1945. 2 bulan setelahnya, tepatnya pada 24 Oktober 1945, sebanyak 51 negara bersepakat untuk mendirikan sebuah organisasi internasional yang bernama United Nations atau Perserikaran Bangsa Bangsa (PBB) sebagai pengganti Liga Bangsa Bangsa (LBB) dengan tujuan untuk mencegah terjadinya peperangan di masa mendatang dan untuk mendorong kerja sama internasional, serta diharapkan dapat bekerja dengan lebih efektif daripada pendahulunya, LBB. 

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) adalah salah satu organisasi internasional yang sangat penting bagi dunia. Organisasi ini berperan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia. 

PBB menaungi banyak sekali badan-badan khusus yang bekerja pada bidangnya masing-masing untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dunia. 

Beberapa contoh lembaga tersebut antara lain UNICEF (United Nations Children Fund) yang bertugas untuk menjamin keamanan dan hak-hak anak di dunia, IMF (International Monetary Fund) yang bertugas untuk memberikan pinjaman bagi negara-negara yang membutuhkan, UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization) yang bertugas untuk melindungi situs-situs sejarah dan budaya dunia yang sangat penting bagi pendidikan, WHO (World Health Organization) yang bertugas untuk menciptakan kesehatan bagi masyarakat dunia, dan masih banyak lagi lembaga khusus PBB yang bertugas untuk mengatasi permasalahan dunia di bidang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun