KESALAHAN DALAM SEJARAWAN
Prof. Dr. Kuntowijoyo kesalahan sejarawan mengatakan bahwa bisa saja terjadi jika sejarawan menuliskannya secara tidak detail. Lalu Prof. Dr. Kuntowijoyo menuliskan agar sejarawan bisa mempelajarinya dan menghindari kesalahan-kesalahan itu. Berikut, inilah kesalahan para sejarawan.
Kesalahan Verifikasi
Penyebab kesalahan tersebut karena tidak ada para sejarawan yang mengaku mengerti keseluruhannya. Contohnya ilmuan lain, sejarawan hanya tahu sebagian kebenarannya saja, tidak semuanya. Padahal ini (pengetahuan sejarah) seringkali terganggu oleh kabar tentang relativisme sejarah. Relativisme itu merupakan hal baik buat seni, sastra, bahkan itu merupakan keharusan tapi jadikan orang ragu terhadap metode dan kemampuan sejarah untuk mencapai objektivitas. Dengan ini sejarawan harus usaha untuk mengemukakan objektivitas/benda sejarah.
Kesalahan Pendapat Pribadi Sebagai Fakta
Penyebab hal ini adalah ketika sejarawan melihat pendapatan dan kesenangan pribadi berlaku untuk umum dan sebagai kenyataan dalam sejarah. Contohnya, di tahun 1910-an, di Kota Solo, ada wanita yang pintar main musik barat. Prestasi itu tidak dianggap sebagai bukti bahwa pada wanita zaman saat itu sudah pintar main musik. Begitu juga di tahun sama, ada majalah wanita dari kota kecil seperti Madiun/Pacitan. Hal ini membuktikan bahwa opini pribadi bisa menjadikan identitas fakta/kenyataan seseorang.
Kesalahan Interpretasi
Usaha memberikan penjelasan sejarah, seringkali sejarawan lupa, bahwa terikat logika yang sudah diterima seluruh ilmu. Kemampuan mengumpulkan sumber harus disertai menjelaskan.
Kesalahan Narasi
Kesalahan ini biasanya pada saat penyajian. Ada 3 hal untuk dihindari dalam tulisan akademis yaitu kesalahan didaktis, periodisasi, dan pembahasan.
Kesalahan didaktis bisa terjadi karena sejarawan memakai historiografi untuk mengajari suatu nilai. Bagaimana pewarisan nilai? Letaknya tidak dalam penyajian. Hal-hal lain seperti kepatriotisme dan nilai-nilai luhur lainnya juga boleh mempengaruhi sejarah, tapi letaknya dalam pemilihan topik, tidak dalam penyajian.