Jaman sekarang tidak bisa dihindari lagi kepadatan sampai kemacetan di jalan raya. Semakin banyaknya pengguna jalan yang berkendara secara pribadi untuk keperluan masing-masing. Bekerja, sekolah, mencari nafkah dengan jasa kendaraan dan aktifitas lain.
Naman masih banyak saja yang belum bisa berdisiplin dalam berlalu-lintas. Tidak ada hal yang sepele dalam berkendaraan, jika teledor atau lalai disamping membahayakan diri sendiri tetapi juga membahayakan orang lain.
Misalnya perilaku kebut- kebutan. Mendahului kendaraan lain pun bisa membahayakan pengendara lain yang bisa berujung kecelakaan.
Menurut pengalaman penulis, hal yang perlu dipertimbangkan jika akan mendahului "menyalip" kendaraan di depannya adalah, sebagai berikut :
- Jangan "menyalip" jika ingin segera berhenti. Bisa mengagetkan yg didahului atau bahan bisa tertabrak.
- Jangan "menyalip" jika ingin segera berbelok memotong.
- Jangan "menyalip" jika kendaraan didepannya hanya menyisakan sedikit jarak ( menjaga jarak) dengan kendaraan didepannya.
- Jangan "menyalip" di dalam antrian kemacetan.
- Jangan "menyalip" melalui samping kiri jika dalam keadaan kecepatan tinggi dan lalu lintas yang lancar.
- Jangan "menyalip" kendaraan didepan yang sedang menyalakan lampu sign (bisa jadi mau berbelok atau depan ada kendaraan yang menghalangi atau berlawanan arah.
Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan berkendaraan khususnya keputusan untuk mendahului ("menyalip") kendaraan di depan kita.
Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H