Mohon tunggu...
Alberto Ruyattman
Alberto Ruyattman Mohon Tunggu... -

Seorang yang senang mengamati, beropini, dan menuangkan pemikiran-pemikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hukuman Sekaligus Peringatan Keras bagi Pemotor Bebal

28 Januari 2014   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi rahasia umum  bagi kita, mayoritas pengendara motor di manapun juga di Indonesia tercinta ini berperilaku seenaknya sendiri. Bisa dibilang mereka ini raja jalanan. Selalu benar dan tidak pernah merasa salah. Tercatat jumlah pelanggar lalin terbanyak memang berasal dari pengendara motor. Selain itu juga, sudah banyak sekali kasus kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Kebanyakan juga akibat human error dari pengendaranya sendiri.

Baru-baru ini terjadi lagi kejadian yang cukup menghebohkan. TKP nya di JLNT Casablanca. Kejadian bermula dari motor yang melintas di JLNT dari arah kampung Melayu ke Tanah Abang, melihat ada razia polisi di ujung keluar JLNT .Pengendara motor pun memilih memutar balik (di jalan yang diperuntukkan 1 arah). Naas, mobil minibus melaju dan tabrakan tak terelakkan. Seorang wanita jatuh dari JLNT dan tewas seketika sedangkan suaminya yangmengendarai motor itu hanya luka-luka.

Pilihan pemotor yang memutar balik karena menghindari tilang polisi ini, IMO sangatlah bodoh. Dari awal, dibuka JLNT ini tidak dibolehkan untuk motor, kok ya maksa gitu? Kan bisa lewat bawah… Apa nggak bisa baca rambu segede gaban itu? Pengendara mobil minibus yang secara tidak sengaja menabrak premotor itu juga sangat tidak bisa disalahkan, la wong memang bukan jalurnya motor kok? Apalagi sudah melawan arus. Sudah kenemenen toh gobloke…?(*Bahasa Jawa=keterlaluan bodohnya..?) Apakah siap pengendara mobilitu menghindar,di jalan yang diperuntukkan untuk 1 arah saja?

[caption id="attachment_308866" align="alignnone" width="670" caption="sudah jelas dilarang bagi pemotor"][/caption]

[caption id="attachment_308864" align="alignnone" width="460" caption="Pemotor goblok"]

13909199671782449812
13909199671782449812
[/caption]

Yang anehnya lagi, di tengah adanya kejadian ini malah tak sedikit orang yang menyalahkan polisi yang menunggu di ujung keluar jalan. Katanya polisi menjebak lah, cari mangsa lah, kejar setoran lah. Lah memang tugasnya polisi menertibkan toh? Soal posisi polisi yang menunggu di penghujung flyover saya kira tidak dapat disalahkan. Karena jika ditunggu di ujung masuk flyover tentu pemotor yang ingin melanggar menjadi tertib bukan karena membaca rambu tetapi karena takut ditilang polisi. Yang saya tangkap, polisi semata-mata melakukan ini agar pemotor tahu bahwa yang ia lakukan merupakan hal yang salah dan tidak dapat dibenarkan. Diharapkan setelah penilangan ada rasa menyesal dari pelanggar dan tidak lagi mengulangi hal ini.

Selanjutnya, sebaiknya pengemudi motor tersebut harus segera dijadikan tersangka. Tidak bisa tidak, meskipun pengendara, suami korban sendiri. Kenapa? Karena pengemudi motor itu melanggar sedikitnya 4 peraturan lalin sekaligus. 1. Memaksa menggunakan Flyover yang jelas-jelas sepeda motor dilarang masuk, 2. Melawan arah pada jalan yang satu arah saja 3. Mengakibatkan korban meninggal akibat kelalaian berkendara 4. Bekendara tanpa memiliki SIM. Setelah menetapkan jadi tersangka, polisi juga harus menghukum berat pengendara bebal itu. Ini penting agar pengendara motor lain tidak lagi seenaknya menerobos flyover/JLNT dan melanggar aturan. Karena selain bisa sangat membahayakan dirinya, juga dapat dihukum secara tegas dan setimpal.

Adanya kejadian ini bisa jadi merupakan perigatan keras kesekian kalinya bagi para pengendara motor yang bebal untuk tertib berlalulintas. Semoga setelah ini semakin berkurang dan hilang pengendara motor sejenis ini. Kejadian seperti ini saya kira ada perlunya juga terjadi, karena kalau tidak terjadi, tentu akan semakin banyak pengendara yang berlaku seperti ini. Mereka selama ini ‘kenenakan’ melanggar karena merasa aman-aman saja. Tidak lupa saya sampaikan turut berduka cita pada korban meninggal. Terakhir saya cuma mau bilang “Makanya jangan coba-coba nekat melanggar lalin, bisa-bisa keselamatan keluarga sendiri yang menjadi taruhan!”

Sumber:

http://metro.sindonews.com/read/2013/12/01/31/811987/pelanggaran-lalin-masih-didominasi-motor

http://us.images.detik.com/content/2014/01/28/10/151938_144322_lawanarus.jpg

http://www.merdeka.com/peristiwa/5-fakta-tragis-kecelakaan-di-jlnt-yang-tewaskan-ibu-hamil/masuk-jlnt-yang-terlarang-untuk-motor.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun