Di dalam UUD 1945 Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia. Namun, kenyataan di lapangan pelayanan distribusi pendidikan masih jauh merata terkhusus pendidikan pada wilayah Papua.
Meskipun wilayah yang kaya akan sumber daya alam, dan kebudayaan wilayah papua masih tetap tidak menerima keadilan pada bidang pendidikan.
Menurut data Badan Pusat Statistik(BPS),tingkat partisipasi sekolah dasar di Papua masih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Hanya sekitar 75% anak usia sekolah dasar yang benar-benar mengenyam pendidikan, dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai lebih dari 90%. Hal ini mencerminkan tantangan serius dalam menyediakan akses pendidikan yang merata di seluruh wilayah Papua.
Alberto Nainggolan seorang mahasiswa yang peka dan aktif terhadap isu-isu, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pendidikan di Papua. "Pendidikan merupakan pondasi demi perubahan negara Indonesia, untuk membangun generasi emas 2045, Namun masih banyak anak-anak Papua yang kurang mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas " ungkapnya.
Banyak sekolah yang masih menghadapi masalah dengan sarana fisik yang kurang memadai dan juga keterbatasan tenaga pendidik di Papua menjadikan hambatan akan potensi anak Papua untuk berkembang secara optimal.
Alberto menyoroti juga bahwa kualitas pendidikan di Papua perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan global. "Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menghadirkan perubahan positif dalam masyarakat Papua. Hal ini tidak hanya berdampak pada kemajuan pribadi mereka tetapi juga pada pembangunan sosial dan ekonomi provinsi ini secara keseluruhan," katanya.
Untuk memajukan pendidikan di Papua, kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat diperlukan. Upaya kolektif ini diperlukan untuk mengatasi tantangan struktural dan memastikan setiap anak Papua memiliki kesempatan yang setara dalam pendidikan.
Dengan fokus yang lebih besar terhadap pendidikan, Papua dapat mencapai visi "Generasi Emas 2045" dengan menghasilkan SDM yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat global". pungkas Alberto.
"Perbaikan pendidikan di Papua bukan hanya tentang membangun infrastruktur fisik tetapi juga tentang menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan memperhatikan keunikan budaya setempat. Dengan kerja keras dan dukungan semua pihak terkait, Papua dapat mengubah visi menjadi kenyataan dan memperkuat fondasi untuk pertumbuhan dan kemajuan berkelanjutan di masa depan", tutup Alberto.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI