Kelompok kriminal separatis bersenjata di Hitadipa tewas tertembak saat mencoba mengganggu satgas TNI di Hitadipa Intan Jaya, yang terjadi pada dini hari, Minggu (28/2).
Kejadian berawal pada saat pergeseran pasukan yang terjadi dimana 2 orang dari KKSB menembak dari arah belakang memanfaatkan kelengahan tersebut, sehingga terjadi kontak tembak. Namun naas 1 orang tewas dari KKSB berhasil dilumpuhkan, sedangkan 1 orang lagi lari tunggang langgang dengan membawa senjata.
Di ketahui Kekuatan KKSB yang berada di Intan Jaya semakin terdesak dan melemah
Akibat semakin gencarkan patroli gabungan di seputaran wilayah Intan jaya selama beberapa minggu terakhir, khususnya di lingkungan penduduk, guna memberikan rasa aman sekaligus mempersempit ruang gerak KKSB yang semakin meresahkan.
Kejahatan KKSB Tidak Pandang Bulu, Mereka Membunuh Siapa Saja Yang Terlihat Di Depan Mata Mereka dari mulai Aparat Tidak Bersenjata, Penjual Warung, Tukang Ojek, Sampai dengan Anak Di Bawah Umur.
Kejahatan Mereka Tidak Terhitung, Mereka Bukan Lagi Memperjuangkan Orang Asli Papua (OAP), Melainkan Secara Perlahan Menghabiskan OAP Secara Pasif .
Deretan kejadian kekerasan yang terjadi dilakukan oleh KKSB menampakan diri semakin brutal dan gelap mata. KKSB tidak lagi memperhatikan siapa yang menjadi korban. Sungguh sangat disesalkan karena ini berarti sudah sangat bertentangan dengan Hak Azasi Manusia (HAM) dan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini, masyarakat sipil adalah pihak yang perlu mendapat perlindungan sesuai UUD 1945.
Namun demikian KKSB ini kerap mengaburkan fakta di lapangan. Mereka yang selamat membuat informasi salah di tengah masyarakat. "Yang selamat selalu membawa kabur senjata temannya dan diposting di media sosial bahwa korban adalah warga sipil.
Dari identitas dan ciri-ciri pelaku, tidak dikenal oleh masyarakat Kampung Titigi. Ini menambahkan keyakinan bahwa yang bersangkutan adalah merupakan KKSB, warga di sekitar tempat kejadian tidak mengenali identitas pelaku sebagai warga setempat.
Dengan maraknya kejadian penembakan yang dilakukan KKSB, akan semakin menghambatnya Roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya diketahui lumpuh dan terganggu akibat ancaman yang masih dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB).
Menurut Bupati Intan Jaya, Natalius Tabuni, yang menuturkan bahwa aksi teror yang dilakukan oleh KKSB sudah cukup mengganggu situasi keamanan yang berakibat terhambatnya proses pemerintahan dan berbagai aktivitas masyarakat.
