Siapa yang tidak mengetahui podcast? Konten berupa percakapan antara beberapa orang ini semakin digandrungi oleh masyarakat. Banyak content creator yang berlomba-lomba untuk menciptakan podcast-nya sendiri.
Podcast menjadi salah satu pilihan hiburan yang banyak diminati saat ini, terutama anak muda. Tapi, mungkin beberapa orang belum mengetahui sejarah dari podcast. Mulai dari hanya berupa suara, hingga mencakup aspek visual.
Lalu, bagaimana sejarah podcast hingga menjadi primadona anak muda saat ini? Dan apa saja inovasi yang muncul dalam dunia podcast untuk dapat beradaptasi di era digitalisasi? Bagi kalian yang penasaran, tenang, kita akan bahas bersama di artikel ini.
Kita akan melihat bagaimana podcast yang mengandalkan suara mengintegrasikan elemen video. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pendengar. Pintu kreator konten untuk mengeksplorasi format yang lebih kreatif juga menjadi terbuka.
Semakin banyak content creator yang menciptakan podcast-nya sendiri. Artinya, sumber informasi bisa saja akan didominasi oleh podcast buatan pengguna. Lantas, bagaimana nasib media arus utama yang menjadi salah satu sumber informasi yang dinilai kredibel?
Sejarah Podcast
Melansir dari BINUS Graduate Program, kata podcast pertama kali dicetuskan oleh Ben Hammersley, seorang jurnalis Amerika. Ia menuliskan kata itu pertama kali di dalam artikelnya. Podcast merupakan singkatan dari iPod dan broadcast.
Popularitas podcast dimulai pada tahun 1980-an. Berawal dari keluhan seorang bernama Adam Curry, mantan VJ MTV Amerika. Pada saat itu, para penyiar menghadapi keterbatasan konten.
Kemudian, Dave Winer, seorang pengembang perangkat lunak bekerja sama dengan Curry. Hasilnya, podcast yang kita kenal sekarang.
Namun, apakah podcast langsung diminati oleh banyak orang? Tentu tidak! banyak perjalanan yang dilalui oleh podcast. Hingga pada akhir tahun 2005, inovasi ini mencapai puncak popularitasnya.