Jurnalisme warga, sebuah bentuk unik dari liputan berita yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi. Berbicara tentang jurnalisme warga, tidak terlepas dari perkembangannya. Dalam artikel ini kita akan menjelajahi bagaimana awal kemunculan jurnalisme warga.
Perkembangan ini dimulai dari kemunculan teknologi internet. Internet mampu melahirkan platform bernama blog. Platform ini diciptakan sebagai wadah bagi pengguna internet untuk mengekspresikan dirinya.
Pengguna internet jadi bisa membagikan informasi satu sama lain. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk dapat menciptakan kontennya sendiri. Hasilnya, yang biasa kita sebut sebagai user generated content.
Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya apa itu user generated content? Melansir dari Warta Ekonomi, singkatnya, user generated content adalah segala bentuk konten yang diciptakan oleh pengguna. Konten ini meliputi berbagai bentuk media, seperti foto, video, maupun tulisan.
Dalam dunia jurnalistik, blog dimanfaatkan sebagai wadah bagi pengguna untuk dapat membuat dan mendistribusikan beritanya sendiri. Misalnya seperti Kompasiana, Yoursay, Kumparan, dan masih banyak lainnya. Penulis di blog-blog tersebut kemudian disebut sebagai jurnalis warga.
Akibatnya, saat ini pembaca tak hanya bisa membaca saja, namun juga berpartisipasi dalam pembuatan berita. Melalui blog-blog tadi, masyarakat umum memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas jurnalistik. Mereka dapat menyuarakan berbagai hal yang mungkin saja tidak disuarakan oleh media.
Sejarah Perkembangan Jurnalisme Warga di Indonesia
Tadi hanyalah sekilas beberapa faktor munculnya jurnalisme warga secara umum. Lalu bagaimana dengan perkembangannya di tanah air?
Jurnalisme warga di Indonesia tentunya tidak muncul begitu saja, banyak lika-liku yang dilewatinya. Mari kita menilik sejarah singkat muncul dan berkembangnya jurnalisme warga di Indonesia.