Mohon tunggu...
Albert Chandra
Albert Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Albert Chandra Junior - 41522110044, Fakultas Ilmu Komputer, Teknik Informatika, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Etika Teleologis Bentham untuk Pencegahan Korupsi di Indonesia

20 Juli 2024   21:27 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:27 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Korupsi adalah masalah kronis yang menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia. Praktik korupsi tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menggerogoti kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah dan memperburuk ketidaksetaraan sosial. Dampak dari korupsi sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan.

Dampak Korupsi di Indonesia

1. Ekonomi

Korupsi mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi negara. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor penting lainnya seringkali diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperparah kemiskinan. Selain itu, korupsi juga menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif, karena investor cenderung menghindari negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Data dari Transparency International menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat korupsi yang tinggi cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara yang lebih bersih dari korupsi.

2. Politik

Korupsi merusak sistem politik dan demokrasi. Praktik-praktik seperti suap, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan mengikis integritas dan legitimasi lembaga-lembaga pemerintahan. Ketidakpercayaan publik terhadap pejabat pemerintah dan institusi politik meningkat, yang pada gilirannya dapat mengurangi partisipasi politik dan memperburuk stabilitas politik. Di Indonesia, berbagai skandal korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara seringkali menjadi berita utama, yang tidak hanya mengganggu proses pemerintahan, tetapi juga menciptakan ketidakpastian politik.

3. Sosial dan Budaya

Korupsi juga berdampak negatif pada struktur sosial dan budaya masyarakat. Ketidaksetaraan sosial semakin meningkat karena sumber daya yang seharusnya didistribusikan secara adil, malah dikonsentrasikan pada segelintir elit yang korup. Selain itu, korupsi juga mengubah norma dan nilai-nilai sosial, di mana praktik-praktik tidak etis menjadi biasa dan diterima sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Di lingkungan masyarakat, hal ini dapat memunculkan sikap apatis dan ketidakpercayaan antarindividu, serta mengurangi solidaritas sosial.

4. Kesejahteraan Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun