Dalam era digital yang semakin maju dan perkembangan teknologi, blockchain dibicarakan muncul sebagai inovasi penting yang mengubah lanskap bisnis dan teknologi. Bahkan, sudah ada beberapa contoh nyata produk digital yang memanfaatkan teknologi tersebut sebagai dasar teknologinya.Â
Lalu sebenarnya apa itu blockchain?
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang konsep, definisi, sejarah singkat dan cara kerja teknologi blockchain dengan jelas, ringkas dan informatif!
Definisi Blockchain
Blockchain adalah buku besar digital yang tersebar di antara jaringan komputer yang terhubung. Sebagai buku besar, blockchain mencatat data secara elektronik dalam bentuk digital. Blockchain mengelompokkan data bersama-sama dalam sebuah blok, yang berisi kumpulan data. Blok memiliki ruang terbatas dan ketika penuh akan disegel dan disambungkan ke blok sebelumnya yang juga penuh, membentuk kalung data yang disebut blockchain.
Tujuan dari blockchain adalah agar data digital bisa disimpan dan disebarluaskan, tetapi tidak bisa diubah. Dengan begitu, blockchain menjadi landasan untuk buku besar yang abadi, atau catatan transaksi yang abadi, yang tidak bisa dihapus, diubah, atau dimusnahkan. Inilah alasan mengapa blockchain juga dikenal sebagai teknologi buku besar terdistribusi / Distributed Ledger Technology (DLT).
Baca juga artikel mengenai implementasi teknologi blockchain "Apa itu web 3.0?"
Sejarah Singkat Teknologi BlockchainÂ
Pada tahun 2008, seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran "Satoshi Nakamoto" menerbitkan whitepaper berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System." Whitepaper ini memperkenalkan konsep blockchain sebagai teknologi yang mendasari Bitcoin. Â Teknologi blockchain memiliki asal usul yang terkait dengan perkembangan cryptocurrency pertama, yaitu Bitcoin.Â
Di whitepaper tersebut, Satoshi Nakamoto menjelaskan bahwa blockchain adalah sebuah buku besar terdesentralisasi yang merekam semua transaksi Bitcoin. Setiap blok dalam blockchain berisi kumpulan transaksi yang telah diverifikasi. Setiap kali terjadi transaksi baru, blok tersebut ditambahkan ke rantai blok dengan menggunakan mekanisme kriptografi yang disebut Proof-of-Work (PoW).
Namun, sejarah asal usul teknologi blockchain itu sendiri memiliki akar yang lebih dalam dibanding yang kita bayangkan.Â
Pada tahun 1991, Stuart Haber dan W. Scott Stornetta menerbitkan sebuah makalah yang berjudul "How to Time Stamp a Digital Document" di Journal of Cryptology. Makalah ini mengusulkan penggunaan struktur rantai blok (blockchain) untuk menciptakan tanda waktu digital yang tidak dapat dimanipulasi pada dokumen elektronik. Ide mereka adalah untuk memastikan keaslian dan integritas dokumen elektronik dengan menggunakan serangkaian blok yang saling terhubung dan terenkripsi.