Mohon tunggu...
Alben Tajudin
Alben Tajudin Mohon Tunggu... Pengacara - Gerakan Penyadaran

Berjuang Untuk Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Peluang H. Suyatno Sebagai Calon Wagubri?

28 Oktober 2017   00:41 Diperbarui: 28 Oktober 2017   02:20 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atmosfer politik dibumi lancang kuning akhir-akhir ini mulai terasa panas dan sesekali mengeluarkan curahan larva panas ibarat gunung yang meletus. Tidak tanggung-tanggung sejumlah tokoh sudah muncul untuk bertarung menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Riau pada tahun 2018 mendatang. 

Nuansa dan aroma pecintraan dan bau-bau sosialisasipun sudah terlihat jelas dengan cara dan metode yang berbeda-beda, ada dengan memasang baliho, spanduk dan membuat acara-acara untuk mengambil simpati dan empati masyarakat Riau. Tidak hanya sampai disana, manuver-manuver politik untuk saling serang dan menjatuhkan lawan politiknya baik secara eksplisit maupun secara inplisit sudah mulai bergentanyangan. Begitulah adanya kalau kontes politik sudah dimulai, genderang perang selalu ditabuh dengan gerakan pembusukkan dan menggiring opini guna melumpuhkan lawan sebelum bertempur. Ya, begitulah politik jalan pintas dianggap pantas bagi mereka yang tidak menerapkan etika politik yang santun.

Dari sekian banyak Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur yang akan tampil pada pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 mendatang, sosok Bupati Rokan Hilir H. Suyatno cukup menjadi perhatian masyarakat Riau. Sebab pria yang pernah mendampingi H. Annas Maamun menjadi Bupati Rokan Hilir ini secara tiba-tiba masuk dalam sorotan masyarakat Riau karena ia dikabarkan akan mendampingi Andi Rahman sapaan akrab Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rahman untuk maju pada perhelatan Pilkada Riau tahun 2018. 

Hal itu dapat dipastikan karena Andi Rahman yang notabene kader Golkar sudah dapat tiket dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto untuk maju menggunakan perahu Golkar dalam Pilkada Riau. Dan kabar diperolehnya perahu Golkar tersebut sudah diumumkan oleh Andi Rahman dan diamini pula oleh DPP Partai Golkar. Sebelum nama Suyatno muncul, banyak tokoh yang digadang-gadang berpasangan dengan Andi Rahman, namun sepertinya teka-teki atau spekulasi tentang siapa pendamping Andi Rahman hampir terjawab ketika dalam sebuah acara di Bengkalis, dimana Andi Rahman menyatakan ketertarikkannya pada Suyatno untuk mendampinginnya pada Pilkada Riau tahun 2018 mendatang. Namun, hal itu dijawab secara diplomatis oleh Suyatno.

Kemudian sepertinya isu tersebut bukan hanya isapan jempol belaka, baru-baru ini disebuah acara di Pekanbaru Suyatno tidak menapihkan bahwa dia akan mendampingi Andi Rahman untuk maju pada Pilkada Riau tahun 2018 mendatang. Suyatno mengatakan "kalau ada peluang apa salahnya", dan iapun sudah memasang balehonya di wilayah Kota Pekanbaru. Dalam kalkulasi politik isu tentang Suyatno yang akan mendampingi Andi Rahman dalam pemilihan Gubernur Riau sudah hampir pasti, namun hal tersebut bisa saja berubah karena dalam politik tidak ada yang pasti. 

Namun, kalau ternyata Andi Rahman berpasangan dengan Suyatno maka peluang untuk menang masih cukup kuat, sebab kekuatan Andi Rahman sebagai petahana membuat ia punya kendali besar untuk memuluskan langkahnya menuju kursi Gubernur Riau periode yang akan datang. Ditambah lagi pendampingnya adalah seorang Bupati yang tentu mempunyai basis masa dan pengaruh yang kuat, di Rokan Hilir nama Suyatno sangat populer karena pengalamannya yang menjadi Wakil Bupati dua periode dan mejadi Bupati dari tahun 2014 sampai sekarang. 

Ditambah lagi Andi Rahman adalah representatif orang Riau daratan dan Suyatno adalah representatif orang Riau pesisir. Nah, isu Riau daratan dan Riau pesisir ini memang sangat ampuh dan seksi untuk dimainkan, hal tersebut terbukti dengan naikknya H. Annas Maamun dan Andi Rahman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau pada tahun 2013 yang lalu. Sebagai orang yang lahir di Bengkalis, Suyatno bisa meraup suara yang signifikan di Bengkalis dan wilayah pesisir lainnya. Andi Rahman yang notabene orang Pekanbaru tentu mampu mengendalikan suara masyarakat Pekanbaru, Kampar dan kabupaten Riau daratan lainnya. Pertanyaannya adalah apakah sejarah mungkin terulang kembali?, jawabannya ada pada masyarakat Riau;

Nah, yang menjadi ancaman bagi pasangan Andi Rahman dan Suyatno adalah kader Golkar sendiri yaitu H. M. Harris. Bupati Kabupaten Pelalawan dua periode ini adalah sosok tokoh Riau yang sangat lincah dan sepuh di dunia politik. H. M. Harris dikabarkan telah diusung sebagai Calon Gubernur oleh PDI-P dan untuk Calon Wakil Gubernur-nya adalah Yopi Arianto yang notabene adalah Bupati Indragiri Hulu dan juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indragiri Hulu. 

Dengan majunya pasangan ini cukup mengancam basis suara pasangan Andi Rahman-Suyatno, sebab Suyatno maju menjadi Bupati Rokan Hilir diusung oleh PDI-P dan Wakilnya sendiri adalah kader PDI-P Kabupaten Rokan Hilir yang notabene Ketua DPC PDI-P Kabupaten Rokan Hilir. Sehingga sangat tidak mungkin DPC PDI-P Kabupaten Rokan Hilir berani berpindah haluan mendukung pasangan selain H.M. Harris-Yopi Arianto yang nyata-nyata diusung oleh partainya. Kalau terjadi, ini sangat dilematis disatu sisi kalau Suyatno terpilih menjadi Wakil Gubernur Riau, maka Ketua DPC PDI-P Kabupaten Rokan Hilir yang notabene Wakil Bupati Rokan Hilir secara otomatis naik menjadi Bupati Rokan Hilir. Tapi disisi lain, DPC PDI-P kabupaten Rokan Hilir juga harus tunduk dan patuh pada keputusan partai. Apapun sikapnya, hitung-hitungan politik tentu ada untung dan ruginya, itu semua adalah pilihan. Namun hal itu baru bisa terjadi apabila PDI-P benar-benar mendukung pasangan H.M. Harris-Yopi Arianto dan tentunya harus ada pengumuman resmi dari yang pasangan dan partai yang bersangkutan.

Kemudian ancaman bagi pasangan Andi Rahman-Suyatno adalah H. Syamsuar. Putra asli Riau yang identik dengan kemelayuannya ini dikabarkan akan tampil pada perhelatan Pilkada Riau tahun 2018. H. Syamsuar telah diusung oleh Partai Amanat Nasional sebagai Calon Gubernur Riau namun Calon Wakilnya belum diketahui siapa. Mengapa H. Syamsuar menjadi ancaman bagi pasangan Andi Rahman-Suyatno?, sebab H. Syamsuar merupakan putra melayu Riau yang mempunyai magnet dikalangan masyarakat Riau terutama di Siak dan Rokan Hilir yang mayoritas bersuku melayu. 

H. Syamsuar adalah orang Rokan Hilir yang lahir di Jumrah, masa kecilnya dihabiskan di Rokan Hilir. H. Syamsuar SD di Jumrah, SMP di Bagansiapiapi dan SMA di Bengkalis. Dengan demikian, kedekatan emosional Syamsuar bukan hanya terjalin dengan masyarakat Rokan Hilir, namun juga dengan masyarakat Bengkalis sebab ketika masih sebagai PNS, H. Syamsuar juga lama bertugas di Bengkalis. Sama seperti Andi Rahman dan H.M. Harris, Syamsuar juga kader Golkar yang cukup sepuh, sehingga kalau H. Syamsuar positif maju pada Pilgubri tahun 2018 mendatang maka bisa dipastikan suara Partai Golkar di bumi lancang kuning terbelah menjadi tiga. Dengan terbelahnya suara Partai Golkar, maka kuda hitam dalam pertarungan ini adalah calon yang menjual ketokohan bukan hanya mengandalkan kekuatan partai saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun