Mohon tunggu...
Tony albi
Tony albi Mohon Tunggu... Freelancer - berniat baik dan lakukan saja

tulis aja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penentu 2024 adalah Relawan Jokowi

9 Juli 2021   15:01 Diperbarui: 9 Juli 2021   15:50 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak fenomenal pada pilpres 2014, banjirnya hoax dan nyinyir antar 2 kubu kandidat, tapi menariknya adanya relawan pro Jokowi saat itu yang murni dari masyarakat. 

Dengan banyaknya kelompok masyarakat mendukung Jokowi dan militansinya inilah yang membuat suara di pilpres dimenangkan oleh Jokowi. Dan terus berlanjut pada pilpres 2019, memang pertarungan dua kandidat kemaren lebih keras lagi karena memainkan politik identitas, gerbong relawan Jokowi inilah yang mengcounter politik identitas tersebut hasilnya masyarakat masih memilih Jokowi. Dan kelompok-kelompok pendukung Jokowi inilah yang sedang dilirik oleh para parpol guna meraup suara akar rumput di pilpres  2024, ada beberapa alasannya :

  1. Sudah pakem demokrasi  dinegeri ini bahwa kandidat calon presiden dan wakilnya diajukan oleh parpol dan koalisinya, tapi kadang     masyarakat tidak tertarik oleh kandidat yg diajukan parpol-parpol tersebut, sekalipun dia adalah pendukung parpol itu.
  2.  Kandidat yang diajukan parpol, sangat disukai oleh masyarakat tapi tidak pada parpolnya. Hingga perolehan suara kandidat jauh  melebihi parpol itu sendiri atau koalisinya.
  3.  Berkaca dari 2 pilpres lalu dan beberapa teman, menyatakan bahwa apapun pilihan parpolnya tapi presidennya harus Jokowi. Saya  tidak tahu dengan hasil data para lembaga survei, berapa persen korelasi pemilih parpol sama dengan pilihan kandidatnya. jika melihat suara legislatif dari PDIP hanya beberapa persen saja pemilih Jokowi yg menjatuhkan pilihannya kepada PDIP.
  4.  Dari 2 periode kepemimpinan Jokowi, para pemilih maupun relawan ini relatif  "cukup" puas dengan kinerja Jokowi sebagai          Presiden terlihat dari beberapa hasil survei kinerjanya yang 65 sampai 70 persen menyatakan puas. Disinilah suara relawan Jokowi  sangat menarik dilirik parpol karena siapapun yang diarahkan Jokowi untuk meneruskan kepemimpinannya, akan sangat didukung  oleh relawan dan pemilihnya dulu. Dan ingat relawan ini dengan militansinya memperjuangkan calon yang didukung oleh Jokowi.
  5. Bagaimana jika calon yg didukung oleh Jokowi tapi tidak diajukan oleh koalisi parpolnya ?, relawan Jokowi lebih ikut calon yang    disarankan Jokowi, sekalipun pilihannya berbeda dengan pilihan parpolnya. Seperti 2 pilpres lalu, pilihan parpol bisa sangat beda dengan pilihan kandidat capres-cawapresnya.
  6.  Jika parpol hanya bertumpu pada mesin partai yg efektivitasnya dalam dua pilpres kemaren cukup dipertanyakan, akhirnya mesin   partai hanya memainkan isu identitas yg sangat tidak cocok untuk keberagaman seperti di Indonesia. Akhirnya semua parpol melihat kelompok-kelompok masyarakat yg menyuarakan calon kandidatnya agar dilirik oleh parpol dan koalisinya. Banyak hasil survei  menggambarkan pilihan masyarakat untuk calon pemimpinnya, bukan partai memaksakan calonnya kepada pemilih, kan ?.

Akhirnya, siapapun calon yang diusung oleh parpol dan koalisinya, jika tidak cocok dengan suara pemilihnya akan mengalami penurunan jumlah kursi di legislatifnya. Dan meneruskan kepemimpinan yang didukung oleh Jokowi adalah pilihan logis buat kemajuan dan kemajemukan Indonesia.

Terlepas itu semua, dalam demokrasi beda pilihan hal yang wajar sepanjang mengacu pada program" yang ditawarkan oleh kandidatnya bukan memainkan emosi publik dengan politik identitas, kan ?


Bagaimana pendapat anda ?


Salam Bhinneka Tunggal Ika

# ini catatan narasi di channel youtube : catatan minggu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun