oleh: A & A
Betapa mahabbah adalah cinta itu sendiri. Bukan pula sekedar cinta melainkan memiliki kedudukan yang tinggi.
Sebabnya tonggaknya girah atau semangat hati. Berdiri kokoh oleh ibadah, bisa dijadikan penyempurna amal ibadah.
Muaranya rindu, takarrub pada-Nya. Mendekat dan mendekat lagi pada Ilahi.
Cinta harusnya jadi wasilah ketaatan, jembatan untuk mencari pengampunan pada zat yang memiliki Maha Kemaafan.
Laisal mahabah illa ala toatillah. Tidak ada cinta melainkan untuk ketaatan pada Allah. Inilah cinta tertinggi.
Hati kita yang dititipkan saling cinta, berharap kian kan selalu diberi jalan untuk saling mendekat padanya bersama-sama.
Kita juga memohon dinding magfirah pengampunan paling sempurna dari-Nya.Â
Sebab kita tidak sempurna hanya berusaha saling menyempurnakan ditengadah tangan doa-demi-doa.
Yogyakarta, 1 Ramadahan 1444 H
Tertanda Masjid Ulil Abab Uiniversitas Islam Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H