Sahabat! Bicara kehidupan realitas ya pastinya digerakan dengan uang. Tapi hidup seutuhnya tidak melulu tentang uang.
Hidup butuh uang, Emang!
Tidak ingin jadi manusia munafik apalagi bertopeng idealisme untuk sebuah jebakan diri sendiri. Rasanya terlalu naif mengutuk bahwa uang tidak perlu.
Bukan itu pembahasan kita kali ini. Melainkan bahwa sebuah kehadiran diri untuk pasangan, keluarga bahkan sekitar adalah mata uang paling berharga yang pernah ada.
Ini artinya memang hidup butuh uang bukan? Tidak semata uang kertas tapi wujud "uang" dalam bentuk lain juga sangat dibutuhkan.
Kehadiran adalah sebuah hadiah
Ketika saya mengunjungi teman kuliah dulu dalam acara duka. Orang tuanya baru saja meninggalkan, tampak binar di matanya betapa kehadiran kami sahabat dan temannya adalah hal berharga bak sebuah hadiah.
Di acara duka kami membicarakan hal-hal jenaka. Dasarnya memang saya tidak pandai berbasa-basi mengucapkan ucapan duka. Jadi, bahanya hanya bisa jenaka apa adanya walau jokesnya bapak-bapak hehehe.
Sebuah kehadiran beragam bentuknya. Akhirnya kita semua memahami bahwa hadiah buakanlah barang mewah semata. Kondisi tertentu hadirnya sahabat adalah kemewahan tak terbayarkan oleh apapun.
Mata uang "abadi" itu persahabatan
Berbicara kehadiran sahabat. Lagu "Sahabat Kecil" yang dipopulerkan Ipang masih sangat relate dengan kita.
Artinya betapa persahabatan itu abadi dalam ingatan. Kita dalam keadaan tertentu hanya butuh kehadirannya. Ya, baik di ingatan atau hadir ada di hadapan saat terpaan hidup menampar keras.
Tulusnya sebuah persahabatan menjadikan semua terasa berarti. Ia bahkan menjadi mata uang abadi dikantong ingatan, selalu kita kenang.