Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baca Buku: Hobi Terbaik Untuk Healing

30 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 30 Januari 2025   10:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
by. Aaron Bardon / unsplash.com

Era Healing melalui Baca-Buku

Di era serba cepat ini, semua orang butuh healing. Entah dari rutinitas yang membosankan, beban kerja yang menumpuk, atau patah hati yang belum pulih.

 Tapi masalahnya, healing sering dikaitkan dengan jalan-jalan ke tempat jauh, makan enak di restoran fancy, atau belanja impulsif yang ujung-ujungnya bikin dompet menipis. Padahal, ada satu cara healing yang murah, mudah, dan bisa dilakukan tanpa perlu keluar rumah: membaca.

Membaca bukan sekadar aktivitas melewati kata demi kata. Ia adalah perjalanan. Ia adalah pelarian. Ia adalah jendela yang membawa kita ke dunia lain tanpa harus meninggalkan tempat tidur. 

Kenapa membaca bisa jadi cara healing terbaik? Nah, mari kita ulas dengan lima alasan yang tidak hanya masuk akal, tapi juga bisa jadi alasan kuat untuk mulai membaca lagi.

1. Membaca adalah Tiket Murah ke Dunia Lain

Pernah merasa hidup ini terlalu membosankan? Itu tandanya kamu butuh sedikit petualangan. 

Sayangnya, tiket pesawat mahal, cuti susah didapat, dan kalau mau traveling pun masih harus mikirin ongkos makan, hotel, dan oleh-oleh. Nah, buku hadir sebagai solusi. 

Dengan hanya membuka halaman pertama, kamu sudah bisa terbang ke dunia yang sama sekali baru. Hari ini bisa jadi detektif di London, besok menjelajah hutan Amazon, lusa bertualang ke planet lain. Semua bisa, tanpa harus packing koper.

2. Buku Tidak Menghakimi, Tapi Mengerti

Kadang kita butuh seseorang untuk mendengarkan, tapi tidak semua orang punya kapasitas untuk memahami. Buku berbeda. 

Ia tidak akan bilang, "Kamu terlalu sensitif," atau "Move on dong!" Ia akan diam, menemani, dan memberi jawaban lewat cerita yang tak terduga. Entah itu novel yang membuat kita merasa tidak sendirian, atau buku self-help yang menyodorkan perspektif baru, buku selalu punya cara unik untuk mengerti perasaan kita tanpa menghakimi.

3. Membaca Itu Meditasi yang Tak Terlihat

Healing sering dikaitkan dengan meditasi, yoga, atau kegiatan mindfulness lainnya. Tapi kalau duduk diam dengan mata terpejam terasa terlalu sulit, membaca bisa jadi alternatif yang lebih menyenangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun