Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cipta Peluang di Atas "Kasur" Pengangguran

13 Oktober 2024   18:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   18:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelak penjarahan akan terjadi di mana-mana, dampak sosial atau kejahatan sosial akibat maraknya fenomena pengangguran itu bahaya. Kejahatan hingga penjarahan bisa saja terjadi dan jadi fenomena tersendiri. 

Mencengangkan bukan hampir 70% pengangguran itu lahir dari universitas-universitas. Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pengangguran itu ancaman bersama.

Ini tentang mentalitas 

Beberapa waktu lalu saya sempat ngobrol sama satpam di salah satu kampus kenamaan di Kalimantan. Sebut saja kampus tua dengan reputasi nasional cukup baik. 

"kadang mas penampilan pencuri helm itu kita gak bisa bedakan dengan mahasiswa. Penampilan santai seperti anak kuliahan". Sahut pak satpam dalam curahan keluh kesahnya. 

Saya terdiam dan mencoba mencerna. Dampak pengangguran membuat masyarakat resah, orang semakin kreatif tapi dalam kejahatan. 

Ini menandakan rusaknya mentalitas kehidupan sosial. Kejahatan atau kebaikan itu soal mentalitas, pengangguran jadi tantangan diujinya sebuah mental pelaku yang terdampak.  

Modalnya keberanian memulai peluang

Ketika fenomena di atas pilihannya hanya keberanian. Ya, akan saya uraikan lebih lanjut tentang keberanian apa yang saya maksud. 

Memulai sebuah keputusan berani adalah previlage  bagi anak muda dengan mental emas tersebut. Tidak semua mereka berani mengambil keputusan untuk sebuh peluang karena setiap orang memiliki profil resikonya masing-masing. 

4.000 jumlah kampus yang ada di Indonesia tentu memiliki potensi untuk melahirkan semakin banyaknya pengangguran terdidik. Nah, ini dia keberanian yang saya maksud tentang peluang menciptakan lapangan pekerjaan. 

Ketika kuliah atau pun sudah menjadi karyawan yang oleh gen Z dijuluki "budak corporate" hehehe. Memulai pola pikir orientasi kedepan itu menciptakan lapangan pekerjaan, tidak lagi tujuan kuliah mencari kerja atau menjadi pekerja selamanya. Beranikah kita memulai? 

Mengambil kesempatan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun