Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bertahan (1)

31 Januari 2024   14:58 Diperbarui: 31 Januari 2024   15:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam dan dini hari yang dingin menyapu bumi, saya merenung untuk mencoret sedikit catatan harian yang mencerminkan refleksi diri atau filosofi kehidupan. Mari kita jelajahi bersama catatan ini sebagai perenungan mengenai perjalanan panjang kita hingga saat ini, tak peduli seberat apapun itu.

Tidak ada beban yang begitu berat sehingga kita harus lari darinya.


Beberapa waktu lalu, dalam kegelapan malam dan beberapa hari belakangan, saya dan pasangan menghadapi peristiwa yang begitu berat. Rincian tak perlu diuraikan, namun yang jelas, kami hanya bisa pasrah tanpa menyerah.

Keputusan untuk tidak menyerah di hadapan masalah seberat apapun terasa seperti bentuk "penindasan" terhadap diri sendiri. Namun, menyadari bahwa itulah yang membangun benteng dan kekokohan diri kita dalam perjalanan kehidupan, seakan menjadi kuliah panjang sebagai mahasiswa di universitas kehidupan.

Dr. John Gottman, dalam karyanya "The Seven Principles for Making Marriage Work," menyatakan keterkaitan antara penanganan masalah dalam hubungan. Menjauhi masalah dan selalu menghindar hanya akan merusak hubungan dan memupuk ketidakpercayaan di antara pasangan.


Terurai dengan bertahan.


Terkadang, kita hanya perlu bertahan, seperti kata-kata bijak dari komedian senior tanah air, Pandji Pragiwaksono, yang mengingatkan kita melalui obrolan di media sosial. Menghadapi masalah, kita hanya perlu bertahan, dan suatu saat masalah itu akan terurai dengan sendirinya.

Setiap individu memiliki cara unik dalam bertahan, sehingga tugas kita dalam menghadapi masalah seberat apapun hanyalah dengan bertahan, yakinlah bahwa suatu saat semuanya akan beres. Pandji Pragiwaksono mengajarkan kepada kita bahwa bersahaja dalam menghadapi masalah bukan berarti meremehkan, melainkan membiarkan segalanya terurai dengan keterlibatan Tuhan dan dukungan dari tangan-tangan baik di sekitar kita.

Sebagai ilustrasi, bayangkan perjalanan Frodo Baggins dalam film epik "Lord of the Rings" ketika menghadapi misi mustahil untuk menghancurkan cincin kuno yang berbahaya. Dengan tekad untuk bertahan dan dibantu oleh teman-temannya, misi itu akhirnya berhasil meski tampaknya mustahil.

Maka, mari bersama-sama merenung dan belajar bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar jika kita bersedia bertahan dan membiarkan segalanya terurai dengan waktu. Keberanian dan ketekunan kita akan menjadi kunci untuk menghadapi perjalanan panjang kehidupan ini, seberat apapun itu.

Salam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun