Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Adha tentang Arti Pengorbanan, Ketulusan dan Kemanusiaan

28 Juni 2023   16:08 Diperbarui: 28 Juni 2023   16:11 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara sebuah perayaan, apapun perayaannya tentu bisa diisi dengan sebuah makna, dimaknai ulang juga memilki ruang yang besar dan sangat dimungkinkan. Termasuk perayaan Idul Adha ini, disana ada kebiasaan menyembelih hewan Qurban, dan tentu disebarkan ke mana-mana daging Qurban tersebut untuk dinikmati bersama tentang agung dan besarnya perayaan ini, daging bisa dinikmati oleh banyak orang tanpa terkecuali. 

Berangkat dari sejarah pengorbanan besar nabi Ismail AS dan ayahnya Ibrahim AS. Bahwa pengerbonan besar karena Allah itulah yang dinilai sedemikan rupa sebagai wujud persembahan paling agung. 

Singkat penjelasan di atas betapa sebuah pengerbonan atas keagungan dan mengagungkan Tuhan ada aspek Ketuhanan yang luhur di sana. Maka ini akan berdampak panjang bagi kemaslahatan bahkan keberuntungan bagi umat manusia sepanjang masa. 

Secara hukum dan tuntutan moril berqurban ini dalam perayaan ini dalam Islam sangatlah dianjurkan, hingga dsandingkan dengan perintah Shalat dengan teks anjuran maka dirikanlah shalat dan berkurbanlah (Q.S. Al-Kautsar ayat 2). Inilah mengapa perayaan ini sangat agung dan dianjurkan ternayata ada sejarah pengorbanan yang besar juga ada perintah teksnya yang sangat kuat. 

Mari kita gali langsung saja pada aspek kemanusiaan. Kala Ibrahim AS sebagai ayah itu menerima perintah pengorbanan dari Allah untuk menyembelih anaknya maka sang anak Ismail AS juga tulus menerima ini. Akhirnya Allah ganti dengan sembelihan hewan yang sesungguhnya Ismail AS pun selamat dan lulus dari ujian ketulusan. Penyembelihan ini terus dilakukan hingga hari ini padahal peristiwa menyejarah itu sudah berlangsung puluhan abad lalu lamanya. 

Kata kuncinya ketulusan akan berdampak besar bagi sesama. Bahkan memberi dampak bagi kemanusiaan untuk sepanjang masa. Hikmah terbesar dari peristiwa Idul Adha ini ialah ketulusan besar memiliki sekalgus membawa nilai kemanusiaan. 

Jika kita tarik pada peristiwa perjuangan kemerdekaan bangsa ini, maka tulus pengorbanan para pejuangnya hingga saat ini kita semua sebagai anak bangsa merasakan manisnya menjadi negara yang merdeka. Yang jadi tantangannya hanya saja mampukah kita mengisi kemerdekaan yang ada saat ini dengan ketulusan pengorbanan? Menjadi generasi yang empati dan peduli pada banyak aspek kemanusiaan dan ketimpangan yang ada adalah bagian dari mengisi kemerdekaan itu sendiri. 

Inilah sebuah hikmah besar dari perayaan Idul Adha bahwa ketulusan dalam sebuah pengorbanan kian melahirkan dampak baik bagi kemanusiaan hingga sepanjang masa bahkan. Ketulusan adalah kunci dari keluhuran pengorbanan itu sendiri, ia akan melegenda sebagai sebuah kebaikan yang akan dirasakan oleh sesama. 

Pesantren Tebuireng,

AR/28/6/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun