saya sebagai penulis tentu mengantongi beberapa sosok. Apakah akan dibahas dalam tulisan ini atau tulisan saya mendatang tentu ini masih sangat rahasia.Â
Yang pasti pembaca dan masyarakatlah yang lebih paham. Siapa sosok politisi yang masih memegang ideloginya dalam membuat gagasan demi gagasan untuk kemaslahatan bersama.Â
Para pembaca lebih berhak menilai, kala politisi atau pejabat negara sudah menindas bahkan membunuh cita-cita anak bangsanya sendiri tentu ini adalah politisi yang kehilangan jati dirinya sebagai politisi itu sendiri.Â
Hari ini siapakah yang masih berideologi secara politik dan mengedepakan ide, kemaslahatan dan menghidupkan cita-cita generasinya? Lagi-lagi masyaraktatlah yang berhak menilai.Â
Zaman akan selalu mencatat para pecundang juga, tidak hanya mencatat pahlawannya saja. kelak politisi hari ini pun kan dicatat dalam sejarah siapa saja yang pencundang, hanya tamak, menjadikan kekuasaan sebagai alat  untuk sebuah penindasan.Â
Diakhir coretan yang acak-acakan ini saya ingin mengutip satu makolah alias pepatah Arab, "ukularrijali tahta aklamiha"Â dapat diartkan bahwa, akal atau pikiran sorang laki-laki (termasuk politisi) tercermin dibawah tangakai penanya (tulisannya). Aklamiha dapat diartikan juga ucapannya, gagasannya dan lain sebagainya.Â
Lihatlah politisi kita hari ini, tentang apa yang mereka tulis, apa ucapan mereka dan yang penting apa isi pikiran mereka.Â
Salam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H